Jakarta, ebcmedia – Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Berkarya yang digelar selama dua hari belum memenuhi harapan pengurus dan kader Partai Berkarya.
Karena apa yang dilihat pada pembukaan dan pembahasan saat Munaslub tidak sesuai yang diharapkan.
Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang menilai hasil Munaslub tidak sesuai keinginan kader dalam membesarkan partai.
Badaruddin menyatakan bahwa semangat kader Partai Berkarya menurun karena kejadian di forum pengambilan keputusan tertinggi di Munas atau Munaslub.
“Kader minta kepastian hukum, politik, atau kebijakan dari DPP,” ujarnya kepada satunasional.com di Jakarta, Jumat (27/5/2022) malam.
Lantaran hal itu, sambung Badaruddin, mayoritas peserta Munaslub sepakat membentuk Presidium Penyelamat Partai Berkarya.
Menurut Badaruddin, semua yang terlibat dalam presidium punya kedudukan dan posisi sama.
Adapun tugas Presidium, lanjut Badaruddin, ingin menyelamatkan Partai Berkarya agar lolos ke Pemilu 2024.
Untuk itu, dia minta pengurus di daerah, kabupaten, kota untuk menyiapkan soal keanggotaan, seperti KTA, KTP. Kepengurusan mereka di setiap kecamatan.
Dikemukakannya, dibentuknya presidium juga untuk rekonsiliasi kembali ke SK No 17. Dengan catatan, Hasil Rapimnas 1 dan 2 untuk keabsahan SK membatalkan SK 16 tentang AD/ART. (wn/hks)