Jakarta, ebcmedia – Dinas kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memprediksi pendatang baru yang masuk ke ibukota pascahari raya Idul Fitri 1444 Hijriah jumlahnya mencapai 40 ribu orang.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta Budi Awaluddin menyebut pendatang baru yang masuk ke ibukota pascahari raya Idul Fitri 1444 Hijriah mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen ketimbang Lebaran tahun 2022 lalu.
Jika pada Lebaran tahun 2022 lalu, jumlah pendatang di ibukota mencapai 27 ribu orang, namun pada tahun ini diprediksi pendatang baru yang masuk ke ibukota jumlahnya mencapai 36 hingga 40 ribu orang.
“Untuk para pendatang baru ke Jakarta, kami sampai saat ini belum ada kebijakan untuk operasi yustisi. Dalam dua hari sebelum Lebaran kemarin, kami sudah sosialisasi melibatkan camat, lurah, pak rt/rw, pendataan baru pendatang arus balik mudik. Pada saat arus balik mudik ini, kami juga melibatkan tak hanya rt/rw, juga dasawisma, di mana sebenarnya tak ada hal baru. Namun ada sedikit hal yang berbeda, di mana kami melibatkan pak rt/rw di dalam proses pendataan arus balik mudik dan seterusnya ke depan. Perkiraannya kita ada penambahan sekitar 20 sampai 30 persen. Jadi perkiraannya dari 36 ribu sampai 40 ribu orang,” ujar Budi Awaluddin, Rabu (26/4/2023).
Meski tak menggelar operasi yustisi untuk menekan jumlah perantau yang datang ke ibukota pasca hari raya lebaran, para pendatang diimbau segera melapor ke rt rw setempat saat tiba di Jakarta.
Tak hanya melibatkan pihak rt dan rw setempat, Dinas Dukcapil DKI Jakarta juga akan melibatkan kader dasawisma untuk melakukan pendataan arus balik mudik Lebaran tahun ini. (Oby)