Gubernur Ali Mazi Ungkap Tantangan dan Peluang Hilirisasi Nikel di Sultra

oleh
oleh
banner 468x60

Ia mencontohkan, terjadi peningkatan PDRB, peningkatan dana bagi hasil PNBP SDA pertambangan, peningkatan penerimaan dan retribusi daerah, penyerapan tenaga kerja, dan lain sebagainya.

Dirinya menyebutkan, periode Januari hingga Oktober 2022, total ekspor Sultra mencapai US$ 4,8 miliar, dengan total volume ekspor mencapai 2,2 juta ton (BPS Sultra). Nilai dan volume ini meningkat masing-masing 36% dan 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari total ekspor ini, sebanyak 99,53% atau US$ 4,7 miliar berasal dari golongan besi dan baja, setara Rp 71 triliun (kurs Rp 15.000), berupa ferronickel,  NPI, dan baja tahan karat yang diproduksi oleh sejumlah pabrik peleburan (smelter) nikel di Sultra. Ekspor lain dengan jumlah di bawah 1% adalah ikan dan udang serta olahan daging dan ikan.

Dari sisi tantangan, diungkapkan Ali Mazi, pertama, muncul sentimen dan situasi geopolitik dunia, kebijakan perdagangan internasional masing-masing negara penghasil, negara-negara importir nikel maupun negara-negara pengguna atau calon pengguna kendaraan listrik.

No More Posts Available.

No more pages to load.