Jakarta, ebcmedia – Media sosial diriuhkan dengan postingan rangka motor eSAF (enhanched smart architecture frame) milik Honda diduga mengalami korosi.
PT Astra Honda Motor (AHM) mengklarifikasi bahwa noda kuning yang muncul pada rangka bukan karat. Bercak itu dikatakan tak berbahaya dan tak menyebabkan keropos.
Melalui official Instagramnya, PT AHM sendiri memberikan sebuah klarifikasi melalui akun @welovehonda_id. Terlihat area rangka utama dibalik spatbor ban depan muncul bercak kuning. Noda tersebut hinggap di area pengelasan.
Mulanya area tersebut dibersihkan dengan tisu basah untuk menghilangkan debu. Selanjutnya, area yang sudah kering diusap kembali memakai tisu kering, noda kuning tidak muncul di tisu tersebut.
“Kalau karat begitu dilap pasti akan meninggalkan noda serbuk,” penjelasan Bang Adnoh dalam video yang diunggah Instagram @welovehonda_id.
Honda menyebut bercak kuning itu bukan karat tetapi silikat. “Lapisan silikat yang terbentuk berfungsi melapisi hasil pengelasan dari oksidasi atau karat,” ujar Bang Adnoh.
Kemudian video tersebut menunjukkan potongan besi lain yang sudah karatan. Saat diusap menggunakan tisu, besi yang sudah karatan itu meninggalkan noda kuning.
Sebagai informasi, rangka berteknologi eSAF mulai diperkenalkan pada 2019. Motor pertama yang menggunakan ialah Genio. Selanjutnya rangka tersebut dipasang di motor BeAT, Scoopy, dan Vario 160.
Rangka eSAF menggunakan lembaran pelat baja yang kemudian dipress dan dilas. Hal itu berbeda dengan rangka motor lainnya yang menggunakan pipa yang dipotong.
Untuk penyatuan beberapa pelat baja yang dipress tadi, pengelasannya juga berbeda. Proses penyatuannya menggunakan alat las laser yang diklaim dapat meminimalisir deformasi. (Kaf)