Jakarta, ebcmedia – Publik figur sekaligus calon legislatif (Caleg) Dapil DKI Jakarta II dari Partai Amanat Nasional (PAN), Uya Kuya bercerita mengenai dirinya bisa masuk ke Dapil DKI Jakarta II yang dikenal sebagai dapil ‘Neraka’.
Uya mengaku sebelumnya dia tidak berniat masuk ke dapil yang meliputi daerah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan luar negeri itu. Namun kebiasaan dirinya yang suka membantu pekerja migran Indonesia (PMI) dan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, membuat Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menilai dirinya pantas menjadi perwakilan rakyat di Dapil Jakarta II.
“Sebetulnya awalnya dulu saya tidak di Dapil 2 tapi belakangan justru malah diberikan perintah untuk jadi di DKI 2 karena mungkin ketum melihat dua sampai tiga tahun terakhir ini saya banyak berjuang di advokasi para buruh migran Indonesia yang ada di luar negeri,” kata Uya kepada EBC Media.
Uya mengakui Dapil Jakarta II adalah dapil ‘neraka’ karena diisi oleh petahana, politisi senior, hingga publik figur. Namun ia tak mau ambil pusing selama harus menjalankan amanah dari partai yang berlambangkan matahari putih itu.
“Jadi kalau masalah dapil neraka si ya iya orang bilang Dapil 2 itu dapil ‘neraka’ tapi saya nggak pernah pusing selama itu tugas dari ketum ya kita jalani,” tukasnya.
Ia bahkan tidak pernah takut untuk bersaing dengan petahana maupun politikus senior. Uya mengatakan penduduk Jakarta sudah cerdas, sudah bisa menilai calon legislatif mana yang cocok dan mampu mewakili aspirasi masyarakat Jakarta.
“Jangan pernah takut dan jangan pernah gentar, dan saya yakin bahwa pemilih-pemilih Jakarta dan luar negeri pasti orang-orang yang rasional dan pasti akan memilih pilihannya itu bukan karena uang atau bukan karena serangan fajar tapi karena benar-benar melihat pergerakan dan perjuangannya serta aksi nyatanya,” ujar Uya.
Saat ditanya strategi apa yang akan digunakan untuk memenangkan kursi DPR terlebih dirinya bukan hanya bersaing dengan partai lain tetapi juga bersaing dengan caleg satu partainya sendiri, Uya mengaku tidak memakai strategi ngoyo.
Ia tidak memanfaatkan janji-janji untuk membranding dirinya sendiri. Cukup dengan aksi nyata yang ia lakukan baik yang sudah, sedang, dan akan ia lakukan untuk membantu masyarakat di Jakarta maupun luar negeri yang memiliki masalah hukum.
“Saya tidak menggunakan strategi muluk-muluk. Intinya saya tidak memakai strategi atau janji yang muluk seperti yang lain. Saya yakin penduduk Jakarta rasional udah capek dengan janji-janji mereka cukup melihat aksi nyata bukti nyata apa yang sudah kita lakukan,” lanjut Uya.
Walau berada di dapil ‘neraka’ dengan lawan-lawan yang berar, publik figur lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu tetap optimis untuk memenangkan Dapil DKI Jakarta II.
Namun apabila dirinya tidak terpilih sekalipun, kekalahan itu tidak akan menghentikan dirinya untuk terus membantu warga-warga maupun pekerja migran Indonesia yang membutuhkan bantuan.
“Optimis tetap optimis, cuman intinya terlepas saya terpilih atau tidaknya jadi DPR RI Saya tidak akan mengubah perjuangan saya sedikit pun. Saya akan tetap berjuang banyak rakyat atau warga-warga yang memiliki masalah hukum masalah lainnya,” terang Uya.
Selain Uya Kuya, ada juga publik figur yang menjadi caleg seperti Once Mekel mantan vokalis Dewa-19 dari PDI Perjuangan dan komedian Bedu yang mencalonkan diri sebagai caleg dari Partai Gerindra.
Diketahui, Dapil DKI Jakarta II menyediakan sejumlah tujuh kursi anggota DPR yang diperebutkan oleh 125 caleg dari 18 partai politik.
Dari data KPU, Dapil DKI Jakarta II jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 4.346.876 pemilih yang meliputi DPT di Jakarta Selatan sebanyak 1.766.049, Jakarta Pusat sebanyak 830.352 dan luar negeri sebanyak 1.750.474. (Dian)