Lombok, ebcmedia – Ketahanan pangan dan gizi selalu menjadi isu strategis nasional yang perlu diwujudkan dengan kolaborasi seluruh pihak. Pemantapan Kewaspadaan Pangan dan Gizi tidak hanya dilakukan di tingkat pusat, tetapi juga di daerah tingkat provinsi dan kab/kota.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Nyoto Suwignyo saat membuka Pertemuan Evaluasi Kewaspadaan Pangan dan Gizi Wilayah Tahun 2023 di Lombok (30/11/2023).
“Perpres 66 Tahun 2021 mengamanatkan kepada NFA bersama semua pihak untuk bekerja keras memperkuat ekosistem pangan dari hulu hingga hilir dan berdasarkan Peta Kerentanan dan Ketahanan Pangan tahun 2022 sebanyak 74 Kab/Kota saat ini tergolong pada daerah rawan pangan” ujar Nyoto
Berdasarkan data BPS tahun 2023 angka Prevalence of Undernourishment (PoU) nasional sebesar 8.53% sedangkan target nasional angka PoU sebesar 5% pada tahun 2024.
“Angka PoU ini dapat dijadikan dasar untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) agar target nasional tahun 2024 dapat tercapai.” ungkap Nyoto pada sambutannya tersebut.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi NFA Nita Yulianis menyampaikan bahwa upaya pemantapan kewaspadaan pangan dan gizi terdapat 3 (tiga) kegiatan prioritas, yakni Sistem Peringatan Dini Kerawanan Pangan dan Gizi (SKPG), Gerakan Selamatkan Pangan (GSP), Gerakan Edukasi Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (GENIUS).
“Intervensi kewaspadaan pangan dan gizi telah dilaksanakan secara baik melalui kegiatan GENIUS di 50 Kab/Kota di 10 Provinsi dengan dasar angka PoU. Selain itu, pencegahan Food Waste melalui Gerakan Selamatkan Pangan yang pada tahun 2023 dilaksanakan pada 12 Provinsi,” tutur Nita.
Lebih lanjut Nita menyampaikan apresiasi kepada seluruh OPD daerah yang telah melaksanakan kegiatan prioritas Kewaspadaan Pangan dan Gizi Wilayah.
Pada kesempatan ini juga disampaikan Best practice dan inovasi pelaksanaan Gerakan Selamatkan Pangan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, kegiatan GENIUS oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan kegiatan SKPG oleh Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat.
Narasumber pada Pertemuan ini berasal dari Direktorat Pangan dan Pertanian, Kementerian PPN/Bappenas, Direktorat Perencanaan Anggaran Daerah, Kementerian Dalam Negeri. Hadir pada pertemuan ini 14 Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi dan unsur Dinas Ketahanan Pangan dari 20 provinsi. (Gio)