Hal tersebut diungkapkannya saat melakukan pertemuan koordinasi di provinsi Banten, (13/1/2024) dengan Pj. Sekretaris Daerah Banten, Virgojanti dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Banten, Aan Muawanah.
“Memperkuat kelembagaan petani dan penambahan fasilitas logistik pangan termasuk pusat distribusi pangan sehingga mendukung pengendalian inflasi pangan merupakan upaya yang harus dilakukan untuk perkuat ketahanan pangan” terang Nyoto.
Dalam rangka pengendalian kerawanan pangan dan gizi, Nyoto juga menyebutkan bahwa dinas yang menangani ketahanan pangan perlu mengoptimalkan kegiatan dekonsentrasi 2024.
“Dinas Ketahanan Pangan harus mengoptimalkan dekonsentrasi dan mendukung kelancaran penyaluran bantuan pangan serta tidak kalah pentingnya mendorong pemanfaatan pangan yang berlebih melalui kegiatan Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) untuk masyarakat yang membutuhkan” jelas Nyoto lebih lanjut.
Menurut Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) 2022, daerah rentan rawan pangan di Provinsi Banten sebanyak 13 kecamatan dari 155 kecamatan (8, 39%)
Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Banten Aan Muawanah akan mendukung kegiatan Badan Pangan Nasional seperti kegiatan GSP didalam upaya untuk mengurangi daerah rentan rawan pangan.
“Dinas Ketahanan Pangan Banten akan berkoordinasi secara internal untuk kegiatan GSP ini dan penyalurannya diutamakan untuk pesantren dengan format yang direkomendasikan Badan Pangan Nasional” ujar Aan Muawanah. (Gio)