Kepala NFA: Kita Mohon Maaf Harus Ambil Keputusan Pahit dengan Harus Mengimpor

oleh
oleh
banner 468x60

Temanggung, ebcmedia – Melanjutkan kunjungan kerja dalam rangka pemantauan penyaluran bantuan pangan beras, Presiden Joko Widodo hadir menemui masyarakat di Gudang Perum Bulog Bengkal Lor, Temanggung, Jawa Tengah, pada Senin (22/1/2024). Kedatangan Presiden yang didampingi Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi untuk memastikan distribusi bantuan telah terlaksana sesuai harapan.

“Kita harus sadar negara ini adalah sangat besar, negara besar. Kita memiliki 38 provinsi sekarang ini. 514 kota kabupaten dan 17.000 pulau. Tidak ada di dunia ini yang memiliki pulau sebanyak Indonesia, rata-rata satu negara ya satu daratan. Kita 17.000 pulau. Semua pulau memerlukan pelabuhan, butuh jalan, karena di situ ada penduduknya, butuh sekolah, butuh rumah sakit, puskesmas. Yang sudah gede pulaunya butuh airport,” orasi Presiden Jokowi di hadapan 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berkumpul di Gudang Bulog.

“Penduduk kita ini sangat banyak, 280 juta (orang), nomor empat di dunia, tersebar di 17.000 pulau, semuanya butuh beras. Itulah yang namanya pengelolaan negara, manajemen negara itu tidak mudah, berbicara gampang tapi kalau praktek di sini (tidak mudah),” jelasnya. 

“Ini sudah terima semuanya (bantuan pangan beras) yang 10 kilo? Karena kita sudah mulai ini September Oktober November Desember. Nanti dapat Januari, Februari dapat, Maret dapat, dilanjutkan lagi, April dapat, Mei dapat, Juni dapat. Kalau APBN memungkinkan, akan diteruskan lagi, setuju?”,  ujar Presiden.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi di acara yang sama, menambahkan bahwa Presiden Jokowi selalu memastikan stok pangan strategis di Perum Bulog dan bantuan pangan beras tersalurkan dengan baik. Untuk itu, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menjadi penting untuk terus diperkuat.

“Untuk kesekian kalinya, Bapak Presiden cek semua stok yang ada di Bulog. Hari ini tadi pagi di Salatiga dan sekarang di Temanggung. Di sini ada sinergi BUMN, ada Bulog, kemudian untuk delivery dan lain-lain dengan PT Pos Indonesia. Jadi ini sinergi antar BUMN untuk membantu bantuan pangan sehingga dapat sampai kepada masyarakat secara luas,” urai Arief.

Ia pun menjelaskan dalam upaya memperkuat stok CBP, disebabkan panen akan mengalami kemunduran, maka mesti dilakukan importasi. Namun ia berkomitmen apabila panen raya telah tiba, maka importasi akan dihentikan.

“Hari ini stok di Bulog 1,4 juta ton. Kemudian kita juga siapkan setiap minggu itu ada bidding (penawaran) isinya 500 ribu ton dan akan masuk secara bertahap. Begitu panen raya, kita stop (importasi), karena kita ingin menjaga harga di tingkat petani,” paparnya.

“Kita mohon maaf harus mengambil keputusan pahit dengan harus mengimpor. Tapi ini importasi yang terukur, jadi importasi ini hanya masuk ke gudang Bulog dan ini akan dipakai untuk intervensi pemerintah, seperti bantuan pangan, kemudian SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan),” pungkasnya. (Gio)

No More Posts Available.

No more pages to load.