Hadiri Peluncuran Ocean Accounts Indonesia, Menko Luhut Beberkan Upaya Indonesia dalam Penanganan Laut Berkelanjutan

oleh
oleh
banner 468x60

Jakarta,ebcmedia-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menjadi pembicara kunci dalam The Global Dialogue On Sustainable Ocean Development sekaligus menghadiri peluncuran Ocean Accounts Indonesia di Sanur, Bali, Jumat (5-7-2024). Ditemui dalam konferensi pers Menko Luhut mengucapkan apresiasinya terhadap Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah sukses menyelenggarakan pertemuan Global Dialogue yang diikuti oleh beberapa negara kepulauan.

“sangat penting untuk kita menyatukan hal ini karena ini merupakan bagian dari global south collaboration,” ujarnya.

Dalam pemaparannya, Menko Luhut menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan potensi sumber daya maritim yang besar dan lokasi yang yang strategis serta memiliki populasi terbesar keempat di dunia.

“Indonesia memiliki mega biodiversity dengan kurang lebih 8.500 biota laut, potensi produksi perikanan berkelanjutan sebesar 12 juta ton per tahun, potensi produksi perikanan laut lebih dari 50 juta ton/tahun kabel laut sepanjang 115.000 km yang mendukung arus digitalisasi nasional maupun global serta potensi karbon biru dan energi baru terbarukan,” jelas Luhut.

Meski demikian, menurut Menko Luhut Hanya saja saat ini laut Indonesia sebagian besar belum dieksplorasi, sehingga ini yang mendorong Indonesia untuk memulai kolaborasi dengan mitra internasional untuk mengeksplorasi dan memahami lebih banyak tentang lautan kita bersama BRIN, IDSSE dan OceanX kita mencoba mengungkap hal yang baru dengan mengeksplorasi laut dalam dan juga memahami tentang perubahan iklim.

Lebih lanjut Menko Luhut mengatakan bahwa saat ini kontribusi Industri maritim masih sangat rendah (perkiraan BPS dan Kementerian Kelautan dan Perikanan) sehingga kita perlu mengeksplorasi dan memanen sumber daya maritim secara berkelanjutan terutama dalam pendekatan ekonomi biru.

“Indonesia berkomitmen melakukan tindakan konkrit untuk melindungi laut kita, melalui pertanian rumput laut skala besar dengan mekanisasi dan teknologi, program rehabilitasi 600.000 hektar mangrove juga penanganan sampah plastik di laut dengan target sebesar 70% hingga akhir tahun 2025,” ujarnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.