Jakarta, ebcmedia – Ngopi breng komunitas budaya yang digelar Kementerian Kebudayaan di Gedung A pada Kamis(21/11/2024) kemarin, dihadiri lebih dari 50 komunitaa dan asosiasi kebudayaan. Setelah sesi keluh kesah dan penyampaian aspirasi, Kementerian Kebudayaan yang diwakili oleh Menteri Fadli Zon dan Wakilnya Giring Ganesha memaparkan janji yang akan ditepatinya.
Beberapa komunitas mengeluhkan taman budaya yang ada di setiap daerah tidak terkelola serta terawat dengan baik. Menteri Fadli Zon menjanjikan taman budaya di setiap daerah butuh perbaikan fisik dan non-fisik.
“Karena sekarang ini kalau kondisi fisik di taman budaya atau daerah perlu dukungan seperti di Jambi, hanya cukup beberapa sentuhan, perbaikan atau bangunan fisik, struktur, dan atap. (Harus) dikerjasamakan dengan pihak swasta yang perusahaannya bereksplorasi di sana, mesti himbau untuk bantu CSR taman budaya. Itu yang mau didorong dan dianjurkan, juga ke Kemendagri terkait taman budaya di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Direktur Indonesian Dance Festival (IDF) mengungkap pentingnya Dana Indonesiana sebagai dana hibah kebudayaan, Menteri Fadli Zon janjikan tetap ada.
“Kita pastikan semua dapatkan akses yang sama, no one left behind. Jangan ada yang tertinggal, nggak ada favorit, mewakili prosedur yang ada. Tentu saja pencapaian dan standarisasi (setiap penerima) perlu dilihat,” tegasnya.
Ia juga menjanjikan jika perlu kementerian membuat pelatihan bagi penerima dana Indonesiana.
“Mungkin perlu diadakan pelatihan, dulunya sudah pernah (bisa jadi), gimana mengaksesnya. Ini kan anggaran negara, harus ada prudent, kehati-hatian dalam penggunaan uang negara. Administrasi prosedural ditempuh, yang mungkin saja tidak terlalu familiar,” katanya.
“Sebagai pengguna anggaran, yang mau mengakses dana itu harus mulai terbiasa. Hal-hal administrasi, pelaporan, dan pertanggung jawaban, supaya tidak ada penyelewengan yang terkait kegiatan kebudayaan,” sambungnya.
(Red)