180 TPS Direkomendasikan Gelar Pilkada Ulang

oleh -392 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Lolly Suhenty mengungkapkan, hingga 3 Desember Pukul 14.00 WIB, Bawaslu telah merekomendasikan sebanyak 180 Tempat Pemungutan Suara (TPS), untuk dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024, ada beberapa rekomendasi yang tidak ditindaklanjuti Komisi Pemilihan Umum (KPU), sedangkan mayoritas rekomendasi akan dilaksanakan KPU.

“Dari jumlah rekomendasi PSU tersebut, 26 diantaranya tidak dilaksanakan KPU karena perbedaan perspektif, sedangkan sisanya masih menunggu jawaban dari KPU,” tutur Lolly dikutip dari situs Bawaslu, Selasa (3/12/2024).

Dia menambahkan, Bawaslu juga merekomendasikan sebanyak 33 TPS, untuk dilakukan Penghitungan Surat Suara Ulang (PSSU), lima rekomendasi Penghitungan Suara Lanjutan (PSL), dan 62 rekomendasi Penghitungan Suara Susulan (PSS). Lolly mengatakan, seluruhnya telah dilaksanakan oleh KPU.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat itu menyebut, pelaksanaan Pemilihan 2024 ini lebih baik daripada gelaran pemilihan sebelumnya. Hal ini terlihat dari data sebaran PSU, PSSU, PSL, dan PSS pada Pemilihan 2024 ini yang mengalami penurunan.

“Dengan capaian tersebut dapat kita maknai bahwa upaya pencegahan jajaran pengawas semakin kuat, selain itu kinerja jajaran pengawas adhoc juga mengalami peningkatan,” jelasnya.

Selain itu, kata Lolly, acara yang dihadiri oleh puluhan jurnalis dari berbagai media tersebut, bertujuan untuk mempererat komunikasi, sekaligus mengevaluasi proses pengawasan pemilu yang telah dilakukan. Lolly pun mengapresiasi, berbagai pandangan dari para jurnalis yang dinilai konstruktif atau membangun, untuk perbaikan ke depan.

“Perspektif yang disampaikan bisa menjadi bahan penguatan, untuk strategi pengawasan, terutama menjelang tahapan krusial, seperti rekapitulasi dan pengumuman hasil,” ucap Lolly.

Sementara, Lolly juga menyampaikan pentingnya menjaga kualitas pemberitaan pemilu, agar tetap berimbang dan berbasis fakta. Menurutnya, media berperan dalam membentuk opini publik, yang dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif, dalam mengawal jalannya demokrasi.

Acara Media Gathering & Diskusi Media ini, ditutup dengan komitmen Bawaslu, menjadikan media sebagai mitra strategis, yang mampu mendorong pemilu yang lebih transparan, akuntabel, dan demokratis.

“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya berhenti pada evaluasi, tetapi terus berlanjut hingga seluruh tahapan pemiilhan serentak ini selesai dengan baik,” tutupnya.

(Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.