Bukan Tawuran, Ini Kronologi Lengkap Penembakan Siswa SMKN 4 di Semarang

oleh -105 Dilihat
oleh
Foto : suarajawatengah.id(ema)
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Kasus penembakan seorang siswa SMKN 4 Semarang masih menjadi banyak pertanyaan, terjadinya perbedaan kronologi kejadian yang disampaikan oleh pihak kepolisian menjadi banyak pertanyaan oleh masyarakat.

Polda Jawa Tengah menegaskan bahwa tidak ada rekayasa dalam kasus penembakan yang mengakibatkan seorang siswa SMKN 4 Semarang meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Mulanya Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan penembakan dilakukan karena Aipda Robig melihat adanya tawuran dan ingin melerai tapi malah dilawan oleh pelaku tawuran.

Irwan menyebut tawuran terjadi antara gengster Tanggul Pojok melawan gengster Seroja di depan Perumahan Paramount Village, Manyaran Semarang Barat. Menurut Irwan GRO saat itu ada di kubu Tanggul Pojok dan membawa senjata tajam.

Pada Senin 25 November 2024 pihak keluarga di datangi rombongan polisi yang dipimpin oleh Irwan Anwar dan diduga turut ikut dalam rombongan seorang wartawan, rombongan tersebut meminta pihak keluarga untuk membuat pernyataan dalam bentuk video dengan narasi yang sudah disiapkan, namun keluarga menolak permintaan itu.

“Saat kedua kelompok genster ini melakukan tawuran, muncul anggota polisi, kemudian dilakukan upaya untuk melerai. Namun anggota polisi informasinya diserang kemudian dilakukan tindakan tegas,” kata Irwan Anwar.

Polrestabes semarang sempat menggelar prarekonstruksi di tiga titik lokasi yakni di Jalan Simongan(depan Gereja Baptis Indonesia), Jalan Untung Suropati, dan Jalan Candi Penataran Raya(depan Alfamart). Namun, bukam fokus ke adegan penembakan, prarekonstruksi malah memeragakan adegan tawuran antar gengster.

Prarekonstruksi ketiga di Jalan Candi Penataran Raya luput dari pengamatan awak media sebab disaat yang bersamaan polisi menggelar konfrensi pers di titik kedua (Jalan Untung Suropati), saat sejumlah awak media menuju lokasi penembakan, sudah tidak ada aktifitas prarekonstruksi.

Polisi pun menggelar konfrensi pers dan menjabarkan perkara duel antar gengster dan polisi menghadirkan empat tersangka tawuran yakni Michael Pesach Lukmana(20),DP(15),AD(15) dan HRA(15).

“Kami ingin menyampaikan bahwa benar malam itu terjadi tawuran antar gengster di sepanjang Jalan Simongan,” ujar Irwan Anwar dalam konfrensi pers pada Rabu(27/11/24) lalu.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto mengatakan kepada wartawan di Semarang bahwa penembakan yang dilakukan oleh Aipda Robig tanpa didahului tembakan peringatan.
Aipda Robig mengarahkan langsung ke kendaraan yang digunakan GRO(Korban).Robig melepaskan tembakan sebanyak dua kali, satu mengenai GRO, kemudian tembakan lainnya menyasar AD(17) dan SA(16) yang tangani luka tembak di tangan dan dada.

“Excessive action artinya dia tidak perlu melakukan penembakan terhadap orang yang tawuran tersebut, hal itu menjadi fokus Bidpropam(Jateng) terhadap yang bersangkutan”, kata Kombes Artanto.

Polda Jateng menggelar konfrensi pers pada 2 Desember 2024 bersama Kompolnas di Mapolda Jateng Semarang, Wakapolda Jateng Brigjen Agus Suryo Nugroho membantah adanya intervensi ke pihak keluarga GRO untuk memilih jalan damai.
“Pelaku penembakan langsung diperiksa pagi hari setelah kejadian, dan dalam waktu dekat akan dilakukan sidang kode etik. Kami jamin proses ini berjalan transparan. Termasuk Intervensi itu nanti akan terbantahkan dengan bukti – bukti video dan sebagainya,” kata Brigjen Agus Suryo Nugroho.

Kemudian Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Aris Supriyono mengungkap motif penembakan yang dilakukan Aipda Robig tidak terkait dengan upaya pembubaran tawuran.

Menurutnya, Saat itu Aipda Robig merasa dipepet kendaraannya saat pulang dari kantor. Robig pun menunggu kendaraan tersebut putar balik hingga akhirnya terjadi penembakan yang berlokasi di Jalan Candi Penataran Raya(depan alfamart).
(Dhii)

No More Posts Available.

No more pages to load.