Jakarta, ebcmedia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto buka suara perihal tren melemahnya rupiah akhir-akhir ini. Menurut Airlangga, nilai tukar rupiah menjadi tanggung jawab dari Bank Indonesia (BI) sebagai pemegang tertinggi kebijakan moneter negara.
“Kalau yang menjaga nilai tukar kan Bank Indonesia,” jelas Airlangga saat diwawancarai di Mall Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Dikutip Laman Islamtoday.id
Meskipun begitu, Airlangga mengatakan, bahwa pemerintah akan tetap menjaga kestabilan nilai rupiah dari segi fiskal. Hal tersebut dilakukan dengan cara mendorong nilai ekspor, sambil tetap menekan besar impor.
“Dorong investasi untuk substitusi impor, jadi impornya yang berbasis dolar harus kita tekan rendah. Ekspornya kita tingkatkan sehingga nilai rupiah kita bisa lebih solid,” papar dia.
Melemahnya rupiah, kata Airlangga, juga banyak terjadi di negara-negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Brazil. Fenomena depresiasi terhadap banyak mata uang ini, lanjut dia, disebabkan oleh nilai dolar Amerika Serikat yang kian hari kian menguat.
Airlangga sendiri menilai, tren melemahnya rupiah merupakan fenomena yang masih belum lama terjadi. Namun, ia memastikan pemerintah akan tetap memantau pergerakan rupiah dan menjaga agar rupiah tetap stabil.
“Mari kita monitor rupiah, dan kita jaga fundamental ekonomi kita,” ucap mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.
Diketahui sebelumnya, pada Kamis (19/12) pagi, rupiah merosot di 127 poin atau 0,79 persen ke level Rp16.225 per Dolar AS. Selama perdagangan pekan ini sendiri, rupiah terpantau konsisten melemah.
(Red)