RI Gandeng Australia Perkuat Keamanan Siber, untuk Siapkan SDM Unggul

oleh -1086 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Pemerintah Indonesia resmi menjalin kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi ternama di Australia untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang keamanan siber.

Kerja sama ini melibatkan dua pelaku bisnis Indonesia, yakni Infinite Learning dan Innovate Technopalm, dengan fokus awal pada pelatihan keamanan siber sebelum diperluas ke sektor semikonduktor.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi, menyatakan bahwa pengembangan SDM unggul di bidang ini, menjadi kebutuhan mendesak di tengah persaingan global.

“Kita tahu bahwa sekarang seluruh dunia tengah berlomba untuk berkompetisi di dalam bidang teknologi, termasuk di kawasan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). Maka kita harus mempersiapkan SDM yang unggul, lebih praktikal, dan memiliki kapasitas yang bisa langsung bekerja di bidangnya, terutama dalam mengantisipasi dinamika seperti keamanan siber,” ujar Edi dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (12/2/2025).

Ia menambahkan, bahwa tahun lalu Indonesia menghadapi berbagai tantangan terkait serangan siber. Oleh karena itu, selain meningkatkan kapasitas teknis, kerja sama ini juga bertujuan membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya ruang digital yang aman.

“Kita akan mengajarkan proses keamanan siber ini dengan metode yang lebih praktikal, tidak hanya konvensional, tapi dikemas dalam pola pelatihan yang interaktif, convertible (terbuka), dan adaptif,” jelasnya.

Edi mengungkapkan, pelatihan ini akan mencakup berbagai aspek keamanan siber, mulai dari pemahaman dasar hingga keahlian teknis yang lebih mendalam. Target peserta pun terbuka bagi berbagai kalangan, termasuk masyarakat umum.

“Inovate dan Infinite Learning akan bekerja sama dengan RMIT (Royal Melbourne Institute of Technology) University, untuk merumuskan pola pelatihan. Kita tidak akan berhenti pada penandatanganan kerja sama, tetapi langsung melaksanakan program ini,” kata dia.

Sementara itu, perwakilan Innovate Technopalm menekankan pentingnya membangun ketahanan digital di Indonesia.

“Kami ingin menyediakan satu ekosistem yang baik sehingga digital resilience (ketahanan individu secara online) bisa terbangun untuk para stakeholder di Indonesia,” ungkapnya.

Selain bekerja sama dengan RMIT, Innovate juga tengah menjajaki kolaborasi dengan dua hingga tiga pihak lain guna memperluas cakupan program ini.

Ke depan, pelatihan ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada harmonisasi kapasitas keamanan siber di antara negara-negara anggota IDIFA (Indonesia Digital Framework Agreement).

“Kita berharap pendekatan ini bisa membantu negara-negara lain meningkatkan kapasitasnya. Tanpa jaminan kepercayaan dalam keamanan siber, sulit bagi kita untuk melangsungkan data free flow atau data sharing,” pungkas Edi.

(Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.