Jakarta, ebcmedia – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan, masih ada bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran. Menurut dia, ada sekian persen penerima bansos yang seharusnya tidak berhak mendapatkan bantuan, namun jumlah pastinya masih dalam kajian.
“Bisa dikatakan begitu, ada sekian persen yang tidak tepat sasaran. Angkanya saya belum tahu pasti, tapi bisa di bawah atau di atas 10 persen, ini masih kita teliti” jelas Gus Ipul saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).
Gus Ipul juga mengungkapkan, bahwa masih ada masyarakat dari desil 8, 9, hingga 10 golongan ekonomi lebih tinggi yang menerima bansos, meskipun seharusnya tidak berhak.
“Masih ada penerima yang sebenarnya tidak berhak, seperti dari desil 9 atau bahkan desil 10, tapi tetap mendapatkan bansos. Ini yang sedang kami koreksi,” ungkapnya.
Untuk mengatasi permasalahan itu, Gus Ipul menggunakan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang lebih akurat. Karena, kata dia, dengan pemutakhiran setiap tiga bulan, diharapkan distribusi bansos bisa semakin tepat sasaran dan transparan.
“Jadi, nanti akan kelihatan, siapa yang sebelumnya menerima tapi sekarang tidak dapat lagi. Kita juga akan melihat berapa juta orang yang keluar dari daftar penerima,” imbuhnya.
Gus Ipul juga menyoroti program bantuan khusus yang akan diberikan kepada 3,1 juta masyarakat miskin ekstrem selama tiga bulan. Namun, jenis bantuan yang akan diberikan masih dalam tahap pembahasan.
“Ini masih didiskusikan, kita lihat dulu profil penerima. Ada yang usia produktif, lansia, atau penyandang disabilitas. Bantuan nantinya akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing,” pungkasnya.
(Red)