Gubernur Jabar Minta Perusahaan Segera Bersihkan Semua Pagar Laut di Bekasi

oleh
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya bisa mengambil alih pembongkaran pagar laut di Kabupaten Bekasi jika pengerjaan proyek itu berjalan lambat. Hal itu sebagai respons atas keluhan nelayan Bekasi terhadap pagar bambu yang masih membatasi pergerakan mereka mencari ikan.

Menurut Dedi, saat ini tanggung jawab pembongkaran ada pada pihak yang dulu membangunnya, yakni Tata Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN).

“Pagar bambu Bekasi kalau belum selesai kan itu kemarin akan dibongkar sendiri, atas kesadaran sendiri,” kata Dedi dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (16/4/2025).

“Tapi kalau nanti lama ya kita bongkar saja,” lanjutnya.

Dedi mengatakan, soal pagar laut jenjang hukumnya berada di Kementerian Kelautan. Maka dari itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan untuk pembongkaran pagar laut tersebut.

“Kan itu yang menangani dari sisi aspek jenjang hukumnya adalah Kementerian Kelautan, iya kan. Tetapi kalau mengalami perlambatan saya akan koordinasi dengan Kementerian Kelautan, nanti Pemprov bersedia untuk bantu pembongkaran,” ungkapnya.

Pagar laut Bekasi belum sepenuhnya dicabut berdasarkan dari pengakuan seorang nelayan setempat, Muhammad Ramli (42).

Nelayan asal Kampung Paljaya, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu mengeluhkan jalur trayek akses mencari nafkah mereka masih tertutup pagar laut.

Deretan batang bambu milik PT Tata Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN) masih membentang di lautan, belum dibongkar sepenuhnya sehingga membatasi akses nelayan tradisional untuk mencari ikan.

“Pembongkaran waktu itu cuma di bagian dekat daratan reklamasi saja. Itu juga cuma seremonial, setelah itu berhenti,” kata Ramli, Ahad (13/4/2025).

Sebelumnya, pada 11 Februari lalu, PT TRPN sempat melakukan pembongkaran awal di area dekat daratan reklamasi dengan disaksikan langsung oleh Dirjen PSDKP KKP Pung Nugroho Saksono dan Kepala DKP Jawa Barat Hermansyah.

Namun sejak saat itu, tidak ada kelanjutan pembongkaran yang berarti. Sementara para nelayan masih terus bergantung pada laut untuk menghidupi keluarga mereka.

(Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.