Jakarta, ebcmedia – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah cepat, dalam merespons kasus dugaan pelecehan terhadap peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Pigai menyatakan, Kantor Wilayah Kementerian HAM di Bandung langsung diturunkan ke lokasi begitu kabar tersebut mencuat.
“Saya sudah perintahkan hari itu juga, kantor wilayah sudah datang, staf saya semua sudah urus,” tutur Pigai saat konferensi pers di Kantor Kementerian HAM, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).
Ia menambahkan, bahwa pihaknya telah bertemu langsung dengan korban maupun pelaku.
“Sudah ketemu dengan korban, ketemu pelaku. Sikap kami, ya yang bersangkutan harus diproses hukum, jelas,” ungkapnya.
Menteri HAM menekankan, pentingnya pengendalian internal di lingkungan rumah sakit dan kementerian terkait, agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.
“Kalau tidak ada peraturan yang bisa mengontrol, mengantisipasi pencegahan-pencegahan agar tidak terjadi hal yang serupa, maka harus ada regulasi dari Kementerian Kesehatan atau rumah sakit. Hal yang bertentangan dalam konteks prinsip HAM adalah jangan sampai terjadi perulangan tindakan yang sama,” jelasnya Pigai.
Ia pun menyinggung risiko pelanggaran HAM, secara tidak langsung jika tidak ada tindakan pencegahan.
“Kalau itu terjadi, maka terjadi pelanggaran by omission atau dengan pembiaran. Jadi tidak boleh ada pembiaran potensi pelanggaran (terulang) di masa depan,” kata dia.
Walaupun menegaskan dukungan terhadap proses hukum, ia mengaku belum mendapat kepastian apakah kasus tersebut akan diselesaikan secara hukum atau damai.
“Kalau sikap kami harus dihukum. Kalau dibiarkan nanti terulang lagi, mungkin bukan dokter yang bersangkutan tapi di tempat lain bisa terjadi hal yang sama,” ucapnya.
Selain itu, ihwal laporan adanya kasus pelecehan serupa di Garut, Pigai berjanji akan menindaklanjutinya.
“Ini informasi yang bagus untuk saya supaya saya perintahkan staf saya turun lagi dari Bandung ke Garut. Makasih,” pungkas Menteri HAM.
(Red)