KPK: Kebocoran APBN Bukan Hal Baru, Tapi Bahaya Jika Ini Berubah Jadi Budaya

oleh
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan korupsi dapat terjadi karena adanya persekongkolan atau berkomplot untuk melakukan kejahatan, serta mengikuti arahan pimpinan.

Hal itu disampaikan Setyo ketika menyoroti kebocoran APBN pada Oktober 2024 yang mencapai Rp 309,2 triliun, dan dibandingkan Agustus 2024 yang berjumlah Rp 153,7 triliun.

“Ini bukan hal baru, tetapi jadi bahaya jika kebocoran ini berubah jadi budaya, bahkan dianggap kearifan lokal,” kata Setyo dalam keterangannya, Jumat (18/4/2025).

Lebih lanjut, ia menduga kebocoran tersebut terjadi bermoduskan proyek fiktif, menaikkan komponen biaya, manipulasi spesifikasi, hingga pengadaan yang tidak sesuai kebutuhan.

Oleh sebab itu, Setyo mengatakan bahwa pencegahan perilaku korup yang sistematis, dan penegakan hukum yang bertanggung jawab harus menjadi dua langkah yang diupayakan sebagai solusi yang berkelanjutan.

Dengan demikian, ia mengajak seluruh elemen penegak hukum untuk bergerak bersama dalam pemberantasan korupsi demi memberikan kebermanfaatan dan kesejahteraan bagi masyarakat dan negara.

Sementara itu, Setyo mengatakan demi menutup kebocoran anggaran tersebut, KPK mendorong optimalisasi pemulihan kerugian keuangan negara melalui mekanisme pemulihan aset, baik melalui uang pengganti, barang rampasan, hingga hibah dan pemanfaatan aset sitaan.

Sebagai catatan, KPK selama 2024 telah melakukan pemulihan aset sebesar Rp 739,6 miliar.

(Red/Ant)

No More Posts Available.

No more pages to load.