Jakarta, ebcmedia – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto keberatan tiga penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dihadirkan menjadi saksi dalam sidang yang menjeratnya sebagai terdakwa. Dia menilai hal ini menunjukkan kuatnya kepentingan politik dalam kasus tersebut.
“Ini hari yang saya tunggu-tunggu, karena sejak awal agenda politik, kepentingan politik terhadap kasus ini kan sangat kuat,” kata Hasto di sela skors sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat lalu.
Menurutnya, kehadiran penyidik KPK sebagai saksi merupakan pertama kalinya dalam sejarah.
“Sampai penyidik KPK turun tangan secara langsung menjadi saksi padahal tidak mengalami secara langsung, tidak melihat secara langsung, dan tidak mendengar secara langsung, sehingga yang disampaikan adalah suatu asumsi dan pendapat,” kata Hasto
Diketahui, salah satu penyidik KPK yang dihadirkan sebagai saksi yakni Rossa Purbo Bekti. Dalam kesaksiannya, dia menyebut Hasto menalangi uang suap Harun Masiku terkait PAW anggota DPR senilai Rp400 juta.
Semula, kata dia, mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan meminta Rp900 juta untuk memuluskan Harun Masiku menjadi anggota DPR lewat mekanisme PAW. Namun, Harun tidak memiliki uang sebanyak itu.
Rossa mengungkapkan, Harun Masiku lantas mencari dana talangan. Berdasarkan bukti percakapan Harun Masiku dan Saeful Bahri, Hasto bersedia menalangi kekurangan tersebut. Akan tetapi, uang yang dikeluarkan Hasto hanya sebesar Rp400 juta.
“Jadi tanggal 16 (Desember 2019) itu ada penyerahan uang sebesar Rp400 juta, kami meyakini karena memang ada konfirmasi percakapan chat langsung antara Saeful dengan Harun Masiku, bisa BB (barang bukti)-nya nanti dibuka,” tutur dia.
(AR)