Jakarta, ebcmedia – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang resmi diluncurkan pada 10 Februari 2025 merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Program ini memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat yang berulang tahun, dengan masa berlaku hingga 30 hari setelah tanggal ulang tahun mereka. Pemeriksaan mencakup berbagai aspek, mulai dari tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, hingga evaluasi kesehatan mental.
Namun, tantangan utama dalam pelaksanaan CKG adalah rendahnya partisipasi masyarakat, terutama di daerah dengan literasi digital yang masih rendah. Banyak masyarakat yang belum mengetahui cara mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat atau WhatsApp, serta kurangnya pemahaman tentang pentingnya deteksi dini penyakit.
Dalam spesial interview dengan tim ebcmedia, Dr. Ilham Ahmadi, Sp. PD menjelaskan bahwa program CKG adalah program menarik yang digalangkan pemerintah untuk masyarakat Indonesia.
Ia menjelaskan medical check up (MCU) yang digalangkan pemerintah sangat dipermudah untuk masyarakat. Syarat untuk medical check up ini khusus untuk yang berulang tahun.
“Secara singkat medical check up gratis itu dipermudah dengan cara siapa yang berulang tahun dibulan itu,” ujar Dr. Ilham Ahmadi, Sp. PD saat ditemui di Cafe Wako Jakarta Utara.
Program Medical Check Up gratis diadakan khusus untuk masayarakat, supaya masyarakat lebih perduli dengan kesehatan.
“Program yang sudah dimulai dari awal tahun namun bukan pas tanggal lahir nya masih bisa ditunggu hingga bulan mei,” sambungnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan tentang fungsi dari Medical Chek Up (MCU) yaitu untuk mengetahui tentang kondisi seseorang.
“Memang bukan seperti medical chek up yang dilakukan oleh perusahaan swasta, tapi tidak secaea detail, ada beberapa hal yang diperiksakan sesuai dengan usianya,”ujarnya.
Tak hanya itu ia juga memaparkan bahwa selain pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium juga akan dilakukan evaluasi hasil dari MCU tersebut.
Pasalnya menurut data yang ada di Indonesia ada ratusan ribu orang yang menderita serangan jantung mendadak, hal itu terjadi dikarenkan pola hidup.
Ia berharap bahwa seluruh warga negara Indonesia dapat mengetahui tentang status kesehatannya.
“Saya rasa program yang sangat baik ini sayang untuk dilewatkan,”pungkasnya.
(RA)