Jakarta, ebcmedia – Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mendapat sorotan tajam dari anggota Komisi IX DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar pada Senin (26/5/2025). Sejumlah anggota dewan meminta klarifikasi atas pernyataan Menkes yang belakangan viral di media dan memicu perdebatan di tengah masyarakat.
Salah satu kritik tajam disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Nurhadi. Ia menilai pernyataan Menkes yang membandingkan tingkat kesehatan berdasarkan gaji dan ukuran celana tidak bijaksana serta menimbulkan kegaduhan publik.
“Beberapa akhir ini, Pak Menteri jadi sorotan. Saya menyoroti kaitannya dengan cara komunikasi Pak Menteri yang kurang wise atau bijaksana,” kata Nurhadi, dilansir dari kanal YouTube TVR Parlemen, Selasa (27/5/2025).
Menurut Nurhadi, dua pernyataan Menkes yang paling disorot adalah soal kaitan antara lingkar pinggang dengan usia harapan hidup, dan antara pendapatan dengan tingkat kepintaran dan kesehatan.
“Pertama, Bapak menyampaikan orang yang punya lingkar pinggang di atas 33 sentimeter itu akan lebih cepat meninggal dunia. Saya kira, selevel menteri seharusnya tidak bicara seperti ini. Harusnya Pak Menteri bicara yang lebih teduh, yang membuat masyarakat menerima informasi dengan senang, damai, bahagia,” ucap Nurhadi.
Ia juga menyoroti pernyataan Menkes soal perbandingan antara orang bergaji Rp 5 juta dan Rp 15 juta. Menurut Budi, mereka yang bergaji lebih tinggi cenderung lebih sehat dan pintar. Meski Budi menyampaikan penjelasan secara utuh, Nurhadi menilai pernyataan itu tetap menimbulkan kegaduhan.
“Pak Menteri perlu tahu, kalau di kami di Kabupaten Blitar, di desa, orang dengan pendapatan Rp 5 juta itu sudah sejahtera. Sayur nggak beli, lauk nggak beli, mungkin belinya cuma beras,” tambahnya.
Ia meminta agar Menkes lebih berhati-hati dalam berkomunikasi agar pesan-pesan dari Kementerian Kesehatan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat tanpa menimbulkan salah tafsir.
Senada dengan Nurhadi, anggota Komisi IX lainnya, Irma Suryani Chaniago, juga meminta Menkes agar lebih bijak dalam memilih diksi saat menyampaikan pernyataan di ruang publik.
“Pemilihan kata itu penting, apalagi ketika seorang pejabat publik berbicara di tengah masyarakat. Jangan sampai niat baik justru menjadi polemik,” ujar Irma.
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari Menteri Kesehatan terkait kritik yang disampaikan dalam RDP tersebut.
(Red)