UAH dan Kemendes PDTT Teken MoU Program Raden Mas 2045, Dorong Ketahanan Desa Menuju Indonesia Emas

oleh
oleh
banner 468x60

Serang, ebcmedia – Ketua Yayasan Quantum Akhyar Institute (QAI) Ustadz Adi Hidayat (UAH) bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) serta perjanjian kerja sama strategis untuk pelaksanaan Program Rancangan Desa Negara Emas 2045 (Raden Mas 2045). Acara berlangsung di Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten.

Program Raden Mas 2045 merupakan penguatan dari Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) yang diinisiasi UAH pada awal 2025. Tiga fokus utama program ini mencakup ketahanan pangan, penguatan sumber daya manusia desa, dan digitalisasi data desa—sebagai fondasi menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

“Ini bukan sekadar penandatanganan MoU. Ini adalah langkah nyata membangkitkan kembali kejayaan desa dan membangun Indonesia dari bawah ke atas,” kata UAH dalam keterangannya melalui kanal YouTube Adihidayat Official, Minggu (1/6/2025).

Disaksikan oleh Menteri Desa dan Pemerintah Daerah

Foto: tangkapan layar channel Youtube adihidayat official

Penandatanganan MoU tersebut turut disaksikan Menteri Desa Yandri Susanto, Wakil Menteri Ahmad Riza Patria, Bupati Serang Ratu Rakhmatuz Zakiyah, perwakilan DPR RI, Forkopimda, serta para kepala desa se-Kabupaten Serang.

Mendes Yandri menyatakan bahwa kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yakni membangun Indonesia dari desa.

“Kita ingin desa tak lagi jadi penonton, tapi pelaku utama ekonomi pangan nasional. Program Raden Mas 2045 akan dimulai dari Serang dan dikembangkan ke seluruh Indonesia,” tegasnya.

Beasiswa hingga Digitalisasi Desa

Dalam kesempatan tersebut, UAH juga meluncurkan program beasiswa penuh jenjang S1 hingga S3 ke Timur Tengah untuk 20 pemuda dari desa-desa di Kabupaten Serang. Penerima beasiswa wajib hafal Al-Qur’an dan berkomitmen kembali mengabdi di desa setelah menyelesaikan studi.

UAH turut memperkenalkan dua model pertanian inovatif untuk masyarakat desa:

Si Opung (Solusi Olah Padi Terapung), yakni menanam padi di atas kolam ikan.

Si Cepot (Cepat Panen via Pot), cocok untuk rumah tangga dengan keterbatasan lahan.

Program ini akan didukung oleh sistem digital “Klik ADI” (Aplikasi Desa Indonesia) yang memungkinkan warga memantau kemajuan program desa secara langsung melalui ponsel atau layar LED besar di kecamatan.

“Spiritualitas tetap menjadi fondasi utama dalam membangun desa. Kita ingin desa yang tidak hanya sejahtera secara ekonomi, tapi juga kokoh dalam iman dan nilai Ketuhanan,” ujar UAH.

Tahap awal Program Raden Mas 2045 akan dijalankan di 326 desa di Kabupaten Serang. Masing-masing desa akan dikembangkan dengan tema tertentu seperti desa cabai, desa tomat, desa beras, dan desa perikanan untuk menciptakan ekosistem pangan mandiri berbasis lokal.

(RA)

No More Posts Available.

No more pages to load.