Jakarta, ebcmedia – Setelah sembilan bulan sejak dimulainya proyek peningkatan layanan air perpipaan PAM Jaya di wilayah Jakarta Timur pada September 2024, hingga kini 11 Juni 2025 proyek tersebut belum menunjukkan kemajuan berarti. Kondisi ini menimbulkan keresahan masyarakat, khususnya di sekitar Jalan Raya Bogor dan Jalan Haji Bokir Bin Dji’un dan Jalan Pondok Gede yang terdampak langsung.
BEM Universitas Saintek Muhammadiyah (USM), dalam rilisnya (11/6) menilai lambannya penyelesaian proyek sebagai bentuk kelalaian terhadap kepentingan publik. Presiden Mahasiswa USM, Radityo Satrio, menyatakan bahwa pihaknya menuntut PAM Jaya untuk segera menyelesaikan proyek tersebut, demi menghindari aksi lanjutan di lapangan.
“Kami sudah cukup bersabar. Jika dalam waktu dekat tidak ada progres konkret, maka kami siap menggerakkan massa dan turun ke jalan untuk menyuarakan keresahan masyarakat,” tegas Radityo.
Tuntutan BEM USM kepada PAM Jaya
- Segera menuntaskan proyek secara profesional dan tepat waktu
- Memperbaiki seluruh kerusakan infrastruktur akibat pengerjaan proyek
- Menyampaikan laporan perkembangan proyek secara terbuka kepada publik
- Menjamin keamanan dan kenyamanan warga selama proses pengerjaan berlangsung
BEM USM menilai bahwa proyek publik seharusnya dilaksanakan dengan prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan kepedulian terhadap dampak sosial. Jika tuntutan ini tidak diindahkan, maka aksi massa menjadi pilihan terakhir yang akan ditempuh sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakpekaan institusi terhadap suara rakyat.
“Kami berdiri bersama masyarakat. Kami tidak akan diam jika ketidaknyamanan terus dibiarkan,” tutup Radityo.
(fath)
