Tangis Haru Iringi Pemakaman Gustiwiw, Sri Yulianti: “Maafkan Gusti Kalau Ada Salah”

oleh
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Suasana duka dan penuh haru menyelimuti pemakaman Gustiwiw, aktor sekaligus komedian muda yang berpulang di usia 25 tahun secara tiba-tiba. Pemakaman berlangsung pada Minggu sore (15/6/2025) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jatisari 2, Bekasi, Jawa Barat.

Usai prosesi pemakaman, ibunda almarhum, Sri Yulianti, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan para wartawan serta rekan-rekan almarhum dari kalangan artis dan seniman. Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas segala kesalahan anak sulungnya semasa hidup.

“Makasih teman-teman wartawan atas ucapan duka citanya, solidaritasnya, yang terutama saya maafkan Gusti kalau dalam sifatnya, candaannya, mungkin tanpa dia sadari ada yg melukai teman-teman semua, para artis, seniman lain dan wartawan, maafkan Gusti,” ucap Sri Yulianti penuh haru di TPU Jatisari.

Lebih lanjut, ia memohon doa dari semua pihak agar sang anak mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.

“Kedua, tolong banget doakan Gusti biar supaya lapang kuburnya, diampuni dosa-dosanya, husnul khatimah ya teman-teman,” tuturnya dengan suara lirih.

Diketahui, Gustiwiw meninggal mendadak setelah mengeluhkan pusing. Menurut keterangan keluarga, almarhum ditemukan tak bernyawa di kamar mandi setelah sempat terjatuh. Dokter menduga penyebabnya adalah tekanan darah tinggi yang mengakibatkan gangguan pada jantung.

“Sempat kata temannya pusing, terus setelah dokter diagnosis tensinya tinggi terus jadi jantung,” kata Sri Yulianti.

Sri Yulianti mengungkapkan bahwa dirinya sempat tak percaya ketika pertama kali mendengar kabar kepergian putranya.

“Ini memang mendadak, makanya saya gak percaya waktu ditelepon tadi sekitar jam 7-an (pagi), saya gak percaya. Saya bahkan video call sama dokternya, saya gak nangis,” ujarnya.

Ia menambahkan, meski diberi tahu bahwa anaknya sudah tidak memiliki denyut nadi, sebagai seorang ibu ia tetap berharap keajaiban terjadi.

“Walaupun dibilangin di kamar mandi itu sudah gak ada nadinya, tapi saya tetap positif thinking, boleh dong sebagai manusia berharap, namanya seorang ibu ya. Saya berharap ada keajaiban Allah,” imbuhnya.

Namun, harapan itu pupus setelah melihat langsung kondisi anaknya di rumah sakit.

“Tapi ternyata setelah saya datang ke sana, itu benar-benar nggak ada dan saya gak percaya ya,” pungkasnya.

(RA)

No More Posts Available.

No more pages to load.