Serang, ebcmedia – Dalam rangkaian Pengukuhan, Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil), dan Simposium Kebangsaan yang digelar oleh Aliansi BEM PTMA Zona III di Serang, Banten pada 27–29 Juni 2025, Radityo Satrio, Presiden Mahasiswa Universitas Saintek Muhammadiyah, resmi terpilih menjadi Koordinator Daerah DKI Jakarta.
Pengukuhan ini menjadi momen penting dalam konsolidasi kepemimpinan mahasiswa PTMA wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Radityo terpilih melalui forum musyawarah berdasarkan aspirasi kolektif delegasi mahasiswa, dengan membawa visi segar bertajuk “Jakarta Digital Movement: Kreativitas, Media, dan Wirausaha Sosial”.
“Sebagai jantung pemerintahan dan denyut teknologi nasional, Jakarta tidak bisa hanya direspons dengan gerakan lama. Kita perlu pendekatan baru yang berbasis kreativitas, literasi media, dan semangat kewirausahaan sosial berbasis komunitas,” ujar Radityo, dalam rilisnya (27/6/2025).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa posisi Koordinator Daerah bukan sekadar jabatan struktural, melainkan amanah kolektif untuk memperkuat sinergi antar BEM PTMA di Jakarta serta menjadi jembatan strategis antara mahasiswa dan berbagai pemangku kepentingan: pemerintah, media, dunia usaha, dan masyarakat sipil.
Program “Jakarta Digital Movement” yang diusung Radityo akan fokus pada:
- Penguatan literasi digital dan media kritis di kalangan mahasiswa PTMA;
- Akselerasi kreativitas dan ekonomi mahasiswa melalui inkubasi wirausaha sosial dan digital project kampus;
- Kolaborasi advokasi berbasis data dan konten publik, guna memperluas pengaruh BEM PTMA dalam ruang publik nasional.
Koordinator Wilayah BEM PTMA Zona III menyambut positif terpilihnya Radityo. “Jakarta butuh pemimpin mahasiswa yang tidak hanya vokal, tapi juga inovatif. Gagasan Jakarta Digital Movement adalah contoh konkret bagaimana BEM dapat hadir dengan pendekatan masa kini tanpa meninggalkan roh gerakan,” ujarnya.
Acara pengukuhan ini juga dirangkaikan dengan Simposium Kebangsaan, yang mengangkat isu-isu strategis kebangsaan dan peran mahasiswa Islam dalam membangun masa depan Indonesia yang inklusif, berkeadaban, dan berkemajuan. (fath)