Jakarta, ebcmedia – Gelombang protes muncul dari para karyawan dan personal trainer Gold’s Gym Indonesia yang tergabung di bawah PT Fit and Health Indonesia. Mereka menuntut manajemen segera melunasi hak-hak mereka yang tertunggak, mulai dari gaji, komisi, hingga iuran BPJS yang tidak disetorkan.
Menurut Head of Marketing Gold’s Gym Indonesia, Panca Candika Rini, nilai tunggakan secara keseluruhan telah mencapai angka yang signifikan, yakni sekitar Rp 4,7 miliar.
“Gaji bulan Juni saja ada sekitar Rp 2,3 miliar (belum dibayar). Komisi April yang tertunggak Rp 700 juta, lalu komisi bulan Mei Rp 1,7 miliar. Jadi total keseluruhan itu Rp 4,7 miliar ,” ujar Panca dalam konferensi pers di Jakarta Utara, Jumat (4/7/2025).
“Dan itu belum termasuk komisi bulan Juni,” tambahnya.
Tak hanya soal keterlambatan pembayaran, Panca juga menyoroti pemotongan iuran BPJS yang dilakukan oleh manajemen, namun tidak disetorkan ke instansi terkait.
“Selama ini gaji kami dipotong otomatis untuk BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan, tapi sampai sekarang banyak yang tidak terbayar. Bahkan ada tunggakan yang sudah satu tahun,” ungkapnya.
Kondisi ini diperburuk dengan ditutupnya sebagian besar cabang Gold’s Gym di Indonesia. Dari 11 cabang yang ada, 10 di antaranya telah berhenti beroperasi.
Lima cabang ditutup secara resmi oleh manajemen, yakni:
– Cilandak Town Square, Jakarta Selatan
– Mall Alam Sutera, Tangerang
– Kalibata City, Jakarta Selatan
– Ciputra Mall, Jakarta Barat
– Grand Metropolitan Mall, Bekasi
Sementara lima cabang lainnya tutup karena persoalan sewa dengan pihak mal dan aksi mogok kerja karyawan akibat hak mereka belum dipenuhi. Cabang-cabang tersebut meliputi:
– Cihampelas Walk, Bandung
– Mall of Indonesia, Jakarta Utara
– Baywalk Mall, Jakarta Utara
– Bintaro Xchange, Tangerang Selatan
– The Breeze, BSD City
Satu-satunya cabang yang masih aktif hingga saat ini berada di Ciputra World Surabaya. Menurut Panca, keberlanjutan operasional di cabang tersebut karena inisiatif dan kerja sama antara para member, personal trainer, dan karyawan.
“Di sana, para member justru meminta agar klub tetap dibuka agar mereka bisa tetap berolahraga dan melanjutkan sesi dengan trainer. Bahkan sempat dibuat sesi donasi untuk membantu karyawan yang bertugas,” jelas Panca.
Panca menyesalkan keputusan manajemen yang terkesan tiba-tiba dalam menutup cabang, padahal menurutnya Gold’s Gym masih memiliki ribuan anggota aktif.
“Saat ini ada sekitar 11.188 member yang terdaftar. Jadi sangat disayangkan jika klub-klub ini harus tutup begitu saja,” tuturnya.
“Banyak statement yang beredar bahwa kami kalah dengan gym ruko. Saya pribadi bisa mengatakan, tidak. Gold’s gym adalah brand besar, didirikan sejak 2007 ,” tegasnya.
Panca menutup pernyataannya dengan mengkritik kurangnya keterbukaan dari pihak manajemen yang menurutnya membuat para member merasa dikhianati.
“Dengan adanya penutupan klub dan komunikasi yang mungkin kurang transparan. Jadi tidak heran di luar sana member merasa marah dan kecewa” pungkasnya.
(RA)