Labinak: Mereka Ada Di Sini” — Teror Psikologis dan Kritik Sosial di Balik Ritual Kanibalisme

oleh
oleh
Film Labinak: Mereka Ada Disini yang diperankan oleh Raihaanun siap tayang dibioskop seluruh Indonesia. Foto: RA
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Bagaimana jika ketakutan paling besar bukan datang dari makhluk gaib, melainkan dari manusia itu sendiri? Inilah yang dihadirkan film horor terbaru “Labinak: Mereka Ada Di Sini”, karya sutradara Azhar Kinoi Lubis, yang siap tayang di bioskop Indonesia pada 21 Agustus 2025.

Diproduksi oleh Anami Films, film ini menjanjikan pengalaman sinematik yang berbeda, mencekam, emosional, dan penuh makna. Dengan mengangkat tema kanibalisme yang dilakukan kalangan elite demi hidup abadi, Labinak tidak hanya menggedor lewat visual mengerikan, tetapi juga menyentil kesenjangan sosial yang kian nyata.

Trailer resmi dan poster film yang baru dirilis memperlihatkan sekilas teror yang akan dihadapi Najwa (diperankan Raihaanun), seorang guru honorer yang hidup dalam kemiskinan dan menjadi penyintas kekerasan seksual. Bersama anaknya, Yanti (Nayla Purnama), Najwa pindah ke Jakarta untuk mencari kehidupan yang lebih baik, namun malah terjebak dalam ritual kanibalisme kuno yang dijalankan oleh sekte misterius Bhairawa.

“Najwa mewakili jutaan orang di dunia ini yang hanya ingin memperbaiki hidup mereka melalui satu-satunya jalan yang mereka ketahui pendidikan,” ungkap Raihaanun.

“Najwa juga hanya memiliki harapan untuk putri tercintanya. Namun, sistem sosial yang ada membuat Najwa dan anaknya harus membayar mahal untuk kehidupan yang lebih baik. Najwa, juga anaknya, menjadi mangsa bagi kelompok yang memiliki sumber daya seperti keluarga sekte Bhairawa,” tambahnya penuh emosi.

Bukan tanpa alasan, Labinak mengangkat tema ekstrem. Menurut produser Dilip Chugani, film ini memang ingin menghadirkan horor yang berbeda,lebih dari sekadar menakut-nakuti.

“Film horor Labinak: Mereka Ada Di Sini ingin menyampaikan cerita yang menyeramkan namun sekaligus penuh makna,” kata Dilip Chugani.
“Menggabungkan folklor, ketidakadilan dalam kehidupan yang nyata, dan kritik sosial lewat genre horor dengan kemasan baru, untuk menggugah pikiran penonton,” lanjutnya.

Hal senada juga diungkapkan Sanjeev Bhalla, salah satu produser lainnya, yang menyoroti bagaimana film ini merefleksikan realitas sosial yang mencekam.

“Film ini membawa kritik sosial melalui karakter Najwa serta keluarga Bhairawa. Bagaimana ketidaksetaraan ekonomi menciptakan kebrutalan yang membawa mereka yang tidak memiliki pilihan pada situasi yang ditumbalkan,” jelas Sanjeev.

“Secara simbolis, horor di film Labinak: Mereka Ada Di Sini adalah situasi yang terjadi pada sosial ekonomi kita saat ini,” tambahnya.

Dengan deretan pemain papan atas seperti Arifin Putra, Giulio Parengkuan, Chantiq Schagerl, Jenny Zhang, dan Ivanka Suwandi, serta arahan Azhar Kinoi Lubis yang dikenal dengan gaya horor atmosferik dan emosional, Labinak hadir dengan warna yang segar di perfilman horor Indonesia.

“Dalam menggarap film horor Labinak: Mereka Ada Di Sini, ada banyak detail yang harus dikerjakan. Dengan dedikasi dan kerja keras seluruh pemeran dan kru, film ini akan bisa disaksikan tahun ini, mulai 21 Agustus di bioskop,” ujar Azhar Kinoi Lubis, sang sutradara.

“Semoga karya ini menjadi karya yang disukai oleh penontonnya,” tambahnya.

Labinak: Mereka Ada Di Sini tidak hanya akan menakut-nakuti Anda di bioskop—film ini akan mengajak Anda berpikir ulang tentang siapa sebenarnya ‘monster’ dalam kehidupan kita.

Siapkah Anda menghadapi horor yang sangat manusiawi? Saksikan mulai 21 Agustus 2025.

(RA)

No More Posts Available.

No more pages to load.