Solo, ebcmedia – Mantan Presiden Joko Widodo menyampaikan keyakinannya bahwa Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memiliki masa depan cerah dalam lanskap politik nasional. Dalam pidatonya pada Kongres PSI 2025 yang digelar di Graha Saba Buana, Solo, Sabtu (19/7/2025), Jokowi menilai struktur kepemilikan PSI yang inklusif menjadi keunggulan utama partai tersebut.
“PSI ini seperti perusahaan terbuka (Super Tbk), tapi kepemilikannya merata, dimiliki pengurus, anggota, dan kader. Tidak ada dominasi elite, tidak ada keluarga. Semuanya punya saham yang sama,” ujar Jokowi di hadapan para peserta kongres.
Jokowi menyambut baik arah baru PSI yang menekankan semangat kolektif dan gotong-royong. Menurutnya, kepemilikan yang tersebar membuat para kader merasa memiliki tanggung jawab dan keterlibatan langsung dalam membangun kekuatan partai.
Meski demikian, Jokowi menegaskan bahwa pertumbuhan PSI menjadi partai besar tidak akan terjadi dalam waktu singkat. Ia memperkirakan partai yang kini mengusung simbol gajah merah-putih itu akan mencapai masa keemasan pada Pemilu 2034.
“Tidak bisa terburu-buru. Semua ada tahapan. Kalau semua struktur siap, bekerja keras bersama, 2034 adalah momentum emas PSI,” tegasnya.
Lebih lanjut, Jokowi memberikan apresiasi atas pemilihan simbol gajah sebagai logo baru PSI. Ia mengartikan gajah bukan hanya sebagai lambang kekuatan, tetapi juga sebagai representasi dari kecerdasan dan kebijaksanaan.
“PSI partai yang cerdas. Gajah itu bukan cuma kuat, tapi juga bijak. Itu yang saya lihat dari kader-kader PSI,” katanya, sambil menyampaikan dukungan penuh terhadap perjalanan partai tersebut.
Sebagai arahan strategis, Jokowi meminta PSI segera memperkuat struktur hingga ke akar rumput. Ia menekankan bahwa kesiapan organisasi harus dimulai sejak jauh hari sebelum pemilu.
“Paling lambat akhir 2027, struktur dari pusat hingga desa harus tuntas. Kalau itu rampung, mesin partai akan siap bertarung,” pungkasnya.
(Ra)
