Jakarta, ebcmedia – Film horor terbaru berjudul “Sihir Pelakor” siap menghantui layar lebar mulai 31 Juli 2025 di seluruh bioskop Indonesia. Film ini dibintangi deretan aktor-aktris papan atas seperti Asmara Abigail, Marcella Zalianty, Fathir Muchtar, dan sejumlah nama besar lainnya.
Disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan ditulis oleh penulis ternama Upi, Sihir Pelakor mengangkat kisah mistis yang menyatu dengan drama rumah tangga dan pengkhianatan, menciptakan atmosfer yang mencekam sekaligus emosional.
Asmara Abigail memerankan Rini, sosok perempuan yang menjadi orang ketiga dalam keluarga Jumi. Ia mengaku peran ini sangat berbeda dari karakter yang biasa ia mainkan.
“Karakter dalam film ini sangat berbeda dengan yang ada di layar sebelumnya. Saya sudah diskusi dengan Pak Chand Parwez sejak di Rotterdam. Ini pertama kalinya saya ambil peran pelakor, saya juga banyak belajar dan mencari referensi dari teman-teman yang berpengalaman. Saya ingin karakter pelakor di film ini tampil beda,” ujar Asmara.
Aktris muda Zara Adisty tampil spesial karena beradu akting dengan sang ibu untuk pertama kalinya dalam film yang sama. Meski hanya berperan sebagai karakter pendukung, Zara menilai ini adalah momen istimewa.
“Biasanya mama yang menemani saya di lokasi syuting, sekarang saya yang menemani beliau. Saya bangga banget, dan semoga mama bisa dapat tawaran film lagi ke depannya,” ucap Zara dengan bangga.
Sang ibu pun mengungkapkan rasa syukurnya bisa debut di film ini.
“Ini kesempatan yang bagus buat saya. Senang sekali akhirnya bisa ikut terlibat, dan saya siap menerima tawaran film berikutnya,” katanya.
Salah satu pemain lain, Hana Malasa, sempat ragu mengambil tawaran film ini karena intensitas emosi dan energi yang dibutuhkan dalam film horor.
“Saya sempat berpikir ulang untuk ambil film horor lagi. Tapi skenario dan konsep ‘Sihir Pelakor’ beda. Horor ini menguras energi secara fisik dan mental, tapi tetap menyenangkan,” tutur Hana.
Lintas Keyakinan dan Pesan Moral
Menariknya, film ini juga memuat unsur lintas keyakinan yang relevan dengan nilai-nilai keagamaan. Hal ini menjadi warna tersendiri dalam penyampaian pesan moral film.
Produser film, Chand Parwez, mengajak penonton untuk tidak hanya menikmati sisi horor film ini, tapi juga mengambil nilai-nilai penting dari alur ceritanya.
“Tontonlah film ini dan dapatkan pelajarannya. Kami semua bekerja dengan serius agar film ini bisa menarik rasa penasaran dan memberikan dampak,” tutup Chand.
(Ra)
