Jakarta, ebcmedia.id – Presiden Prabowo Subianto mendapat sambutan hangat dari para mantan Presiden dan Wakil Presiden usai menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR-Sidang Bersama DPR/DPD di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Usai turun dari podium, Prabowo menyalami Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah, hingga Wapres ke-6 Try Sutrisno, yang disambut dengan salam komando. Momen mencuri perhatian terjadi saat Prabowo bersalaman dengan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang langsung mengacungkan dua jempol sambil berbincang singkat. Dukungan serupa juga diberikan oleh Wapres ke-11 Boediono yang ikut mengangkat jempol.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan komitmen menegakkan hukum, mulai dari penertiban lahan sawit hingga tambang ilegal yang jumlahnya mencapai 1.063 titik dengan potensi kerugian negara sekitar Rp300 triliun. Ia memberi peringatan keras kepada semua pihak, termasuk kader partainya sendiri.
“Walaupun kau Gerindra, tidak akan saya lindungi. Kalau terlibat, cepat jadi justice collaborator dan lapor,” tegasnya.
Prabowo juga membeberkan capaian surplus beras nasional yang mencapai lebih dari 4 juta ton tertinggi dalam sejarah, serta rencana ekspor beras dan jagung. Menurutnya, hal ini membuat para petani kembali tersenyum berkat harga gabah yang stabil.
“Hari ini kita surplus produksi beras. Untuk pertama kali dalam puluhan tahun, Indonesia bisa kembali mengekspor beras dan jagung,” ujarnya.
Terkait pangan, Prabowo berjanji tegas menindak manipulasi dan penimbunan yang merugikan rakyat.
“Kami akan selalu tegas kepada mereka yang mencari keuntungan gila-gilaan di atas penderitaan orang kecil. Berdasarkan wewenang konstitusional, kami akan sita yang bisa kami sita,” tegasnya.
Dalam bidang demokrasi, Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa, termasuk pihak oposisi, untuk berkontribusi lewat kritik yang membangun.
“Silakan yang berada di luar pemerintah, tidak ada masalah. Kita butuh koreksi, pengawasan, dan kritik, walaupun kadang menyesakkan,” kata Prabowo.
Ia juga mengingatkan partai koalisinya untuk tetap solid dan tidak merasa kebal hukum.
(Ra)