Serang, ebcmedia.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bersiap mengisi sejumlah kursi kosong pejabat eselon II. Dari lima pejabat kabupaten/kota yang akan ditarik ke Pemprov, dua di antaranya adalah Sekretaris Daerah (Sekda).
Dikutip dari Radar Banten, Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, mengungkapkan hal itu kepada wartawan.
“Tidak lebih dari lima orang (pejabat kabupaten/kota yang pindah ke Pemprov Banten,” ujar Dimyati, Selasa (19/8/2025).
Menurutnya, tidak hanya satu, melainkan dua Sekda kabupaten/kota yang akan masuk ke Pemprov Banten. Selama ini, publik hanya mengetahui Sekda Kota Serang, Nanang Saefudin, yang digadang-gadang bakal bergabung. Namun ternyata, ada satu nama tambahan.
“Satu, dua. Ada dua saja,” kata Dimyati.
Ia menjelaskan, kepindahan itu bergantung pada keputusan kepala daerah asal.
“Kalau dipertahankan bupati, walikotanya, ya nggak juga. Tapi kalau nggak dipertahankan, mereka ke sini,” ungkapnya.
Dimyati menilai, dua Sekda tersebut akan lebih nyaman bila bertugas di Pemprov.
“Pertama, tunjangan kinerjanya lebih besar. Kedua, ketemu Pak Dim. Kan Pak Dim orangnya enak,” tutur mantan Bupati Pandeglang itu sambil berkelakar.
Berdasarkan informasi, dua Sekda yang dimaksud yakni Sekda Kota Serang, Nanang Saefudin, dan Sekda Kabupaten Lebak, Budi Santoso. Selain keduanya, ada tiga pejabat kabupaten/kota lain yang juga disiapkan untuk mengisi posisi eselon II yang lowong di Pemprov Banten.
Diketahui, saat ini terdapat 18 jabatan eselon II yang kosong, mulai dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Diskominfo SP, Kepala DPMD, Kepala Dinas ESDM, Kepala Bapenda, Inspektur, hingga Sekretaris DPRD serta sejumlah Staf Ahli Gubernur. Seluruh posisi itu sementara diisi oleh pejabat pelaksana tugas (Plt).
Dimyati menyebut pelantikan pejabat baru akan dilakukan setelah 1 September 2025. Rencana sebelumnya yang dijadwalkan 20 Agustus 2025 bertepatan dengan enam bulan masa kepemimpinannya bersama Andra Soni, diputuskan ditunda.
“Setelah kita evaluasi daftar urut kepangkatan, ada satu pejabat yang akan pensiun. Jadi sekalian saja kita tunggu, supaya tidak dua kali pelantikan,” jelasnya.
(Ra)