Gus Ipul Sebut Anggaran Bansos Era Prabowo Tertinggi Sepanjang Sejarah

oleh
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia.id – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyoroti capaian signifikan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam satu tahun terakhir. Salah satu yang paling menonjol, kata dia, adalah peningkatan drastis nilai anggaran bantuan sosial (bansos) yang mencapai rekor tertinggi dalam sejarah Indonesia.

“Pagu anggaran tahun 2025 ini ada Rp 71 triliun untuk 20 juta KPM. Tapi di era Bapak Presiden Prabowo itu dinaikkan menjadi Rp 110 triliun lebih, dan ini mungkin terbesar dalam sepanjang sejarah,” kata Gus Ipul setelah mengunjungi SRMA 33 Tangerang Selatan, Minggu (19/10/2025).

Gus Ipul menegaskan, kenaikan anggaran tersebut menjadi bukti nyata kepedulian Presiden Prabowo terhadap masyarakat lapisan bawah. Namun, lanjutnya, Prabowo tidak hanya ingin masyarakat bergantung pada bantuan semata.

“Presiden tidak ingin berhenti hanya pada memberi bansos. Presiden ingin naik ke pemberdayaan. Maka itu sampai membentuk Menko Pemberdayaan. Karena Presiden juga punya fokus untuk supaya yang dapat bansos ini naik kelas lewat program-program pemberdayaan pemerintah,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, hasil dari strategi tersebut mulai terlihat. Dalam setahun terakhir, puluhan ribu keluarga penerima manfaat (KPM) telah bertransformasi menjadi mandiri.

“Alhamdulillah tahun ini dengan anggaran yang sangat terbatas, dengan arahan Bapak Presiden kita bisa menggraduasi lebih dari 77 ribu keluarga penerima manfaat yang sekarang mereka tidak mau terima bansos lagi, artinya dia udah naik kelas,” jelas Gus Ipul.

Lebih lanjut, ia menilai berbagai program pengentasan kemiskinan di bawah kepemimpinan Prabowo menunjukkan hasil menggembirakan. Salah satunya melalui program Sekolah Rakyat, yang dianggap menjadi fondasi penting dalam memperbaiki kondisi sosial masyarakat.

“Maka seluruh program unggulan Presiden mengintervensi keluarga dari siswa sekolah rakyat. Nah inilah luar biasa. Nah ini menurut saya dasar-dasar peletakan di tahun pertama dengan langkah-langkah strategis yang saya kira di tahun ke-2, tahun ke-3 dampaknya akan bisa dirasakan di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, Gus Ipul juga menyoroti pencapaian lain berupa pembentukan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Menurutnya, DTSEN merupakan langkah strategis untuk memperkuat penyaluran program sosial agar tepat sasaran.

“Supaya kita bisa melangkah dengan baik tempat sasaran diminta oleh Presiden untuk memulai dengan konsolidasi data. Maka itu Presiden menerbitkan yang namanya Inpres no. 4 tahun 2025. Sebelumnya Indonesia tidak pernah memiliki satu data,” jelas Gus Ipul.

(Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.