Pramono Anung Gagas “Jakarta Collaboration Fund” untuk Perkuat Pembiayaan Pembangunan Ibu Kota

oleh
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia.id – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menggagas skema pembiayaan baru bernama Jakarta Collaboration Fund, yang dirancang sebagai wadah kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga sosial dalam membiayai berbagai program pembangunan di Ibu Kota.

Langkah ini, kata Pramono, bertujuan mengatasi keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekaligus membuka ruang partisipasi publik yang lebih luas.

“Saya akan menggagas dan mudah-mudahan segera terbentuk yang namanya Jakarta Collaboration Fund atau juga bond yang dikeluarkan oleh Jakarta. Dan kalau itu bisa dilakukan, saya yakin maka Jakarta akan menjadi kota yang lebih baik,” ujar Pramono di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (21/10/2025).

Pramono menilai Jakarta tidak bisa terus bergantung pada APBD untuk menjalankan berbagai program strategis. Oleh karena itu, inovasi pendanaan menjadi keharusan agar pembangunan tetap berjalan tanpa membebani keuangan daerah.

“Kita tidak bisa terus bergantung hanya pada APBD. Harus ada cara baru agar pembangunan tetap berjalan dan masyarakat bisa ikut terlibat,” tegasnya.

Sebagai contoh, Pramono menyoroti keberhasilan program Try Out KJP di Jakarta Timur yang berjalan berkat kolaborasi antara Pemkot Jakarta Timur, Baznas-BAZIS DKI, dan pihak swasta tanpa menggunakan dana APBD.

“Try Out KJP di Jakarta Timur itu contoh kecil. Dana dari Baznas bisa bantu ribuan siswa tanpa keluar dari APBD. Kalau ini diperluas lewat collaboration fund, dampaknya bisa jauh lebih besar,” jelasnya.

Mantan Sekretaris Kabinet itu menegaskan, sektor pendidikan akan menjadi prioritas utama dalam penggunaan dana kolaboratif tersebut, di samping sektor sosial dan lingkungan.

“Pendidikan itu investasi jangka panjang. Kalau anak-anak Jakarta pintar dan punya akses yang sama, kita bisa bangun kota ini lebih baik,” imbuhnya.

Dengan adanya Jakarta Collaboration Fund, Pramono berharap pembangunan Ibu Kota dapat berjalan lebih inklusif, efisien, dan berkelanjutan, serta mampu melibatkan lebih banyak pihak dalam memajukan Jakarta.

(Ra)

No More Posts Available.

No more pages to load.