Bandung, ebcmedia.id – Perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua menegaskan belum memiliki rencana untuk memindahkan kantor pusatnya dari Jakarta ke Jawa Barat. Pernyataan ini disampaikan menanggapi permintaan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mendorong perusahaan besar beroperasi di wilayahnya agar berkantor pusat di provinsi tersebut.
Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, menjelaskan bahwa posisi kantor pusat Aqua di Jakarta sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang beroperasi secara nasional.
“Aqua beroperasi melalui 20 pabrik kami yang tersebar di seluruh Indonesia. Layaknya perusahaan dengan jaringan nasional, maka kantor pusat (Head Office) Aqua berada di Jakarta,” ujar Arif, dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/10/2025).
Menurut Arif, keberadaan kantor pusat di Jakarta mempermudah berbagai proses bisnis dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan.
“Jakarta merupakan pusat bisnis dan pemerintahan Indonesia, sehingga lokasi kantor pusat di ibu kota bertujuan untuk mempermudah operasional, administrasi, serta koordinasi dengan pemegang saham dan pemerintah pusat,” jelasnya.
Ia menambahkan, secara strategis Jakarta masih menjadi lokasi ideal untuk pengelolaan perusahaan secara menyeluruh.
“Jakarta juga merupakan ibu kota dan pusat bisnis nasional, sehingga menjadi lokasi strategis untuk pengelolaan perusahaan secara menyeluruh,” tegas Arif.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Jawa Barat, termasuk Aqua, agar membangun kantor pusatnya di provinsi tersebut. Menurutnya, hal itu penting agar masyarakat Jawa Barat dapat merasakan manfaat ekonomi yang lebih besar.
“Gini loh, perusahaan-perusahaan di Jawa Barat ini kan kantor pusatnya semuanya di luar Jawa Barat. Nah kalau kantor pusatnya di luar, maka yang paling nyaman itu ya yang punya kantor pusat,” kata Dedi.
Dedi menilai, keberadaan kantor pusat di luar wilayah operasional membuat dana bagi hasil (DBH) justru mengalir ke daerah lain.
“Saya ingin kantor pusatnya di Jawa Barat dong, agar dana bagi hasilnya kembali ke masyarakat Jabar sebagai objek di mana usaha itu dilakukan,” ungkapnya.
(Ra)

 
											






