Seskab Tegaskan Pentingnya Data Tunggal: “Tak Ada Kebijakan yang Efektif Tanpa Data yang Akurat”

oleh
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia.id – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa pembangunan nasional hanya bisa berjalan efektif apabila pemerintah memiliki data yang terintegrasi dan akurat. Pesan itu ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Nasional DTSEN yang digelar di Hall Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Di hadapan para pimpinan BPS dan Dinas Sosial dari seluruh Indonesia, Teddy membawa salam khusus dari Presiden Prabowo Subianto.

“Presiden menitipkan salam hormat dan terima kasih kepada seluruh Kepala BPS dan Kepala Dinas Sosial di seluruh Tanah Air. Kerja keras bapak-ibu membuat kebijakan pemerintah dapat terlaksana sampai hari ini dan seterusnya,” ujar Teddy.

Data Jadi Fondasi Kebijakan Presiden Prabowo

Teddy menekankan bahwa pemerintah tidak dapat membuat kebijakan yang tepat sasaran tanpa basis data yang kuat.

“Percuma ada kebijakan kalau tidak ada data,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo telah mengonsolidasikan seluruh data kementerian dan lembaga menjadi satu sistem terpadu melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seluruh data dikumpulkan menjadi satu di BPS dan dijadikan acuan bersama,” jelas Teddy.

DTSEN kini menjadi rujukan utama dalam penyaluran bantuan sosial hingga penyusunan kebijakan strategis lintas sektoral.

“Data itulah yang digunakan kementerian untuk menyalurkan dan melaksanakan kebijakan sesuai arahan Bapak Presiden,” ujarnya.

Apresiasi dari Mensos dan Dialog dengan Daerah

Di akhir sambutan, Teddy memberikan apresiasi kepada seluruh peserta Rakornas.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kepala BPS dan kepala dinsos dari seluruh Indonesia,” ujarnya.

Teddy juga mengajak beberapa perwakilan daerah naik ke panggung untuk berdialog langsung mengenai persoalan yang mereka hadapi, sekaligus mencari solusi cepat.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberi pujian atas kontribusi Teddy dalam acara tersebut.

“Saya bahagia dan bersyukur. Kehadiran Pak Teddy benar-benar mempertajam pertemuan ini. Bapak membuat kami lebih memahami detail dan bisa menindaklanjuti lebih konkret,” kata Gus Ipul.

DTSEN Jadi Pilar Utama Reformasi Sosial

Acara tersebut turut dihadiri Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Wamen Sosial Agus Jabo Priyono, Wakil Kepala BPS Sonny Harry Budiutomo Harmadi, serta ratusan kepala dinas sosial dan BPS dari provinsi hingga kabupaten/kota.

Transformasi data melalui DTSEN, sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025, kini menjadi fondasi sistem perlindungan sosial nasional. DTSEN mengintegrasikan tiga basis data besar:

– Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek),

– Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),

– Data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem,

yang semuanya dipadankan dengan data kependudukan untuk memastikan ketepatan sasaran.

Hingga Oktober 2025, lebih dari 10 juta keluarga telah diverifikasi melalui ground check. Proses verifikasi mencakup berbagai variabel mulai dari identitas, pendidikan, pekerjaan, kondisi rumah, hingga kepemilikan aset. Pembaruan data juga diperkuat melalui musyawarah desa dan kelurahan, dengan lebih dari 1 juta data disahkan kepala daerah.

Partisipasi masyarakat meningkat signifikan melalui Aplikasi Cek Bansos, yang telah menerima 627 ribu usulan dan 36 ribu sanggahan secara mandiri.

(Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.