Jakarta, ebcmedia.id – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menegaskan bahwa proses pendaftaran kartu gratis transportasi umum Jakarta tidak dapat diwakilkan, termasuk bagi warga lanjut usia (lansia). Hal ini dilakukan demi menjaga prinsip akuntabilitas dalam penyaluran subsidi layanan transportasi gratis.
“Karena ini sifatnya dari sisi akuntabilitas terhadap proses pemberian subsidi layanan gratis, maka tetap harus yang bersangkutan, tidak bisa digantikan,” ujar Syafrin usai menghadiri pembukaan Popnas-Peparpenas di Velodrome, Jakarta Timur, Minggu (2/11/2025).
Syafrin mengatakan, antusiasme warga terhadap program ini terlihat tinggi, terutama saat pelaksanaan car free day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat. Banyak lansia yang datang langsung untuk mendaftar meski harus mengantre panjang
Sebagai solusi, pihaknya memberikan opsi agar para lansia cukup menyerahkan berkas dan foto diri terlebih dahulu, sementara kartu fisik bisa diambil kemudian.
“Ada beberapa lansia yang karena antreannya panjang, akhirnya kami tempuh cara agar mereka menyerahkan persyaratan dan difoto. Setelah itu bisa pulang, nanti minggu depan kartunya bisa diambil,” jelas Syafrin.
Selain pendaftaran secara langsung, layanan ini juga tersedia secara daring (online). Namun, Syafrin mengakui proses penerbitan kartu secara daring membutuhkan waktu lebih lama.
“Yang online bisa, tetapi memang ada keluhan dari masyarakat bahwa untuk online-nya itu waktu penerbitan kartunya agak lama. Bisa dua bulan atau lebih,” ungkapnya.
Syafrin menambahkan, pendaftaran secara luring akan kembali dibuka pekan depan di lokasi dan waktu yang sama. Dishub bersama pihak Transjakarta dan Bank DKI akan terus melakukan pendekatan jemput bola untuk mempermudah masyarakat.
“Karena Pergub Nomor 33 Tahun 2025 tentang pemberian layanan angkutan umum massal gratis bagi 15 golongan baru disahkan, kami langsung jemput bola dengan membuka booth di HBKB. Animo masyarakat tinggi, jadi minggu depan akan dibuka kembali,” tutur Syafrin.
Ia juga menjelaskan bahwa warga dapat mendaftar secara daring, datang langsung ke kantor Transjakarta di Cawang, maupun ke beberapa cabang Bank DKI. Khusus pendaftar di CFD, kartu dapat langsung dicetak setelah proses registrasi selesai.
“Kami buka booth di CFD untuk memberikan ruang bagi masyarakat mendaftar dan langsung mencetak kartu di tempat,” katanya.
Meski begitu, Syafrin menanggapi permintaan warga agar pendaftaran bisa dilakukan di tiap kelurahan. Menurutnya, hal itu belum memungkinkan karena keterbatasan petugas.
“Kalau di kelurahan, ada keterbatasan jumlah staf yang bisa melakukannya. Karena yang bisa memproses hanya petugas Transjakarta dan Bank DKI, bukan yang lain,” ujar Syafrin.
“Ini terkait validasi data dan sinkronisasi dengan kartu yang akan diterbitkan, jadi memang ada batasannya,” lanjutnya.
(Ra)






