Jakarta, ebcmedia.id – Jumlah korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kembali bertambah. Hingga Sabtu (8/11/2025), pihak rumah sakit mencatat total 17 korban yang tengah menjalani perawatan medis.
“Di Rumah Sakit Yarsi, per hari ini ada tambahan kembali dari rawat IGD ya. Jadi ada tambahan masuk, ada dua lagi, jadi total itu ada 17. Awalnya 15, tambahan dua, 17 semua,” ujar Direktur Medis RS Yarsi Muhammadi.
Muhammadi menjelaskan, dua pasien baru tersebut datang ke rumah sakit karena mengalami gangguan pendengaran usai insiden ledakan di sekolah. Keduanya disebut merasakan ketidaknyamanan pada telinga serta kepala.
“Ini sama gangguan pendengaran. Jadi, enggak nyaman di rumah sepertinya, enggak nyaman, terganggu, pusing kepalanya, jadi minta dilakukan pemeriksaan lanjutan dan kita terima di ruang emergency tadi sore. Datang sendiri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Muhammadi menegaskan pihaknya akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap seluruh korban yang mengalami gangguan pendengaran untuk menilai tingkat keparahannya.
“Kita akan review rencana sampai hari Senin kita akan lihat dan akan ada pemeriksaan tambahan lagi untuk memastikan seberapa berat orang per orang gangguan pendengaran yang diderita,” katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menyampaikan kondisi terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta kini telah sadar dan masih dalam masa perawatan. Polisi memastikan penanganan medis menjadi prioritas utama.
“Disampaikan oleh Bapak Kapolri memang salah satu dugaan yang melakukan dalam kondisi ini adalah anak berhadapan dengan hukum. Masih dalam perawatan dan kondisinya sudah sadar. Termasuk saat ini kita fokus terhadap pemulihan,” ujar Budi di Jakarta.
(Ra)






