Menpan RB Dorong Penguatan Peran Akademisi dalam Reformasi Birokrasi

oleh
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menyebut para akademisi menjadi salah satu aktor yang turut memiliki andil penting dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di Indonesia, berdampingan dengan pemerintah, komunitas, bisnis, dan media.

Kolaborasi dan kerja sama yang sinergis antaraktor yang terlibat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi.

“Akademisi dapat bertindak sebagai policy entrepreneur, di mana mereka dapat menginvestasikan dan menggunakan sumber daya yang mereka miliki untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah kebijakan untuk kemudian diusulkan solusi kebijakan atas permasalahan tersebut,” ujar Anas saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Sidang Terbuka UNJ pada pembukaan Dies Natalis ke-59 UNJ, Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Menurutnya, akademisi memiliki peran yang luas dalam menggunakan pengetahuan, kemampuan, kapabilitas, maupun materi untuk menganalisis kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah. Di sisi lain, akademisi juga dapat melakukan penguatan evidence-based policy atas hasil pengamatan dan analisis yang dilakukan berdasarkan data dan informasi yang berkembang di masyarakat.

Tak hanya itu, para akademisi juga berperan memastikan tujuan dan target pembangunan tercapai. Oleh karenanya akademisi dapat menjadi jembatan bagi pemerintah dan masyarakat.

“Dosen dapat menginternalisasi dan menyosialisasikan kebijakan pemerintah kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sementara mahasiswa dapat membantu implementasi kebijakan tersebut kepada masyarakat,” tukas mantan Kepala LKPP itu dalam siaran pers Kemenpan RB.

Anas mencontohkan, saat masih menjabat Bupati Banyuwangi, dirinya mengajak mahasiswa meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk memperhatikan nutrisi dan gizi bayi sedari dalam kandungan.

“Saya titip agar kampus dapat lebih aktif berkampanye terkait hal ini, karena masa depan anak-anak kita di 2050 nanti, ditentukan dari saat ini,” jelasnya. (Gio)

No More Posts Available.

No more pages to load.