BMKG Sebut Fenomena Elnino Diprediksi akan Berlangsung hingga Maret 2024

oleh
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut fenomena Elnino diprediksi masih akan terjadi hingga Februari 2024 mendatang.

Akan tetapi, musim kemarau panjang yang menjadi terjadinya kebakaran hutan dan lahan diprediksi akan berakhir pada awal November bulan depan.

Panas terik menyengat yang terjadi selama musim kemarau panjang tahun ini, tak lain karena dipengaruhi oleh fenomena Elnino dari Australia, Samudra Pasifik serta Samudra Hindia.

Pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal lewat tiupan angin kering mengakibatkan suhu udara terasa bertambah panas.

Namun musim kemarau justru diprediksi akan berakhir pada akhir Oktober bulan ini sehingga memasuki awal November telah terjadi transisi ke musim hujan.

“Kali ini kemaraunya itu tidak hanya angin dari Australia yang sudah rutin, tapi pengaruh el nino dari Samudra Pasifik dan Indian Ocean dari Samudra Hindia, el nino nya ini masih akan berlangsung hingga awal tahun depan, sampa Februari Maret, atau Maret April. Namun kemaraunya diprediksi berakhir secara bertahap mulai Oktober. Jadi November secara bertahap transisi ke musim hujan,” ujar Dwikorita, Senin (9/10/2023).

Dwikorita menyebut, dibandingkan tahun 2019 lalu, pengaruh elnino kali ini dampaknya lebih kecil dan terkendali.

Terlebih jika dibandingkan dengan elnino kuat pada 2015 lalu di mana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi jauh lebih parah.

BMKG juga sejak Februari 2023 lalu telah melakukan upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan melakukan teknologi modifikasi cuaca hingga ratusan kali.

Tujuannya, untuk membasahi lahan gambut sehingga hotspot yang rawan terjadinya kebakaran bisa diminimalisir.

“Jadi prediksi kami kemarau panjang ini akan berakhir secara berangsur bertahap di bulan Oktober akhir, dan mulai transisi hujan itu November. Namun tidak serta secara bertahap, terutama yang relatif lebih terlambat itu Indonesia bagian selatan, didahului sekarang Indonesia bagian utara sudah mulai hujan nih. Tapi khatulistiwa ke selatan masih belum, nanti diprediksi sekitar November itu sudah mulai hujan. Jadi kemarau panjang ini sebagian besar wilayah Indonesia diharapkan sesuai prediksi November berakhir, atau Oktober berakhir dan November mulai transisi hujan,” tambahnya.

Selain itu, BMKG bekerja sama dengan BNPB dan BRIN juga telah membangun posko teknologi modifikasi cuaca yang tersebar di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.

Sasaran berikutnya bukan hanya memadamkan api yang membakar hutan dan lahan, tetapi juga memulihkan kualitas udara. (Oby)

No More Posts Available.

No more pages to load.