Peringati Hari Asuransi, Literasi Asuransi Kian Digencarkan

oleh
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Hari Asuransi diperingati setiap tanggal 18 Oktober. Tahun ini merupakan perayaan yang ke-17.

DAI menunjuk Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI) sebagai Ketua Pelaksana Hari Asuransi 2023 berkolaborasi dengan asosiasi-asosiasi di bawah naungan DewanAsuransi Indonesia (DAI).

Mengacu kepada literasi dan inklusi pada hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK pada tahun 2022, literasi dan inklusi pada sektor asuransi masih perlu ditingkatkan untuk mengimbangi level Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang lain, walaupun mengalami pertumbuhan sejak dua periode, hal inisejalan dengan tingkat penetrasi dan densitas yang masih perlu pencapaian lebih tinggi di Indonesia.

Literasi pada sektor perasuransian berada pada level 31.72% sedangkan inklusi pada level 16.63%, pencapaian ini masih sangat perlu ditingkatkan untukmengimbangi perbankan di mana literasi pada sektor ini mencapai 49.93% dan inklusi pada level 74.03%. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk terus meningkatkan inklusi di industri perasuransian.

Mendukung hal tersebut, Panitia Hari Asuransi 2023 menyelenggarakan serangkaian kegiatan literasi dan inklusi kepada masyarakat luas dengan berbagai acara, baik sosialisasi maupun promosi dari masing-masing perusahaan asuransi, institusi terkait dan juga kerja sama dengan asosiasi perasuransian di Indonesia.

Dalam kesempatan ini diharapkan masyarakat mengetahui asuransi lebih jauh lagi. Dapat dilihat bahwa sisi kinerja industri asuransi secara agregat, pendapatan premi menunjukkan peningkatan pada periode Agustus 2023 dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya.

Pendapatan premi asuransi meningkat menjadi Rp360,6 triliun (Agustus 2023) dari Rp351,2 triliun (Agustus 2022). Di pihak lain, RBC industri asuransi masih memenuhi batas ketentuan RBC minimal yaitu

120%. Permodalan industri asuransi jiwa dan asuransi umum masih terjagadengan rata-rata RBC masing-masing mencapai 489,93% dan 311,54%.

Berdasarkan Statistik OJK jumlah Klaim per Agustus 2023 meningkat menjadi Rp280,5 triliun dari Rp251,01 triliun pada bulan Agustus 2022. Hal tersebut dapat menumbuhkan kepercayaan kepada perusahaan asuransi sebagai Lembaga keuangan yang dapat memberikan jaminan  perlindungan.

Hal tersebut membuktikan bagaimana masih banyaknyakebermanfaatan memiliki asuransi sebagai proteksi baik untuk pribadi maupun perusahaan.

Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Rudy Kamdani menyatakan, memperkenalkan dan memasyarakatkan Hari Asuransi merupakan sebuah tantangan. Penyebabnya adalah masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap asuransi.

“Hal itulah yang menjadi perhatian dan fokus dari Panitia Hari Asuransi setiap tahunnya. Insan perasuransian sangat menyadari pentingnya untuk melakukan literasi, untuk itu pelaksanaan kegiatan literasi kami lakukan dengan dengan berbagai cara baik itu melalui literasi di berbagai daerah, mengadakan konferensi pers  untuk menggaungkan perayaan hari asuransi dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan melalui media cetak, online dan media sosial lainnya,” terangnya.

Ketua Umum APKAI Dikarioso menyampaikan bahwa, literasi asuransi kepada masyarakat harus didukung dan ditingkatkan oleh seluruh pelaku industri perasuransian, termasuk APKAI sebagai bagian dalam industri perasuransian akan berperan aktif dalam literasi asuransi kepada masyarakat agar memahami hak dan kewajiban dalam berasuransi sehingga masyarakat sadar akan manfaat berasuransi.

Pelaksanaan Hari Asuransi 2023 dipimpin oleh Rio Darante dari APKAI (Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia) berkomitmen untuk melakukan rangkaian kegiatan “Literasi Asuransi untuk

Negeri” berkolaborasi dengan PT Permodalan Nasional Madani, dengan harapan dapat meningkatkan perluasan inklusi perasuransian kepada sektor UMKM, dengan melakukan kegiatan literasi di beberapa kota di Indonesia sebagai berikut

Rio menuturkan, dengan memperhatikan upaya kerja bersama di seluruh perasuransian tersebut, diharapkan

kepercayaan masyarakat menjadi tumbuh dan menjadi harapan bersama edukasi dan literasi keuangan, khususnya asuransi dapat lebih ditingkatkan, dipahami dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

“”Dan pada akhirnya masyarakat memahami bahwa perencanaan keuangan diperlukan dengan tetap memperhatikan Pilar Perlindungan yang dapat memberikan

jaminan keamanan dan kenyamanan di masa yang akan datang sehingga menjadikan asuransi sebagai salah satu pilar terpenting perekonomian di Indonesia,” terangnya. (Wan)

No More Posts Available.

No more pages to load.