Kompak tak Hadiri Diskusi Kesehatan secara Fisik, Tim Panelis: Para Paslon Belum Fokus pada Isu Kesehatan

oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Tim Panelis sekaligus Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Dr. Harif Fadhillah menyayangkan ketidakhadiran tiga pasangan calon presiden dalam acara forum Dialog Nasional Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK), di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Dengan absennya para paslon, Harif sebagai salah satu tim panelis menilai ketiga paslon belum mempunyai perhatian secara khusus terhadap isu kesehatan. Padahal, menurutnya, selama ini tenaga kesehatan banyak dielu-elukan sebagai pahlawan terlebih saat pandemi Covid-19 menyerang dunia.

“Kesan umum menurut saya inilah kondisinya hari ini bahwa para capres itu belum ada perhatian kepada tenaga kesehatan, tenaga medis sama ya. Tidak sebanding dengan apa yang dielu-elukan selama ini,” kata Harif usai forum diskusi pada Selasa (16/1/2024).

“Pada saat masa pandemi misalnya kita dianggap garda terdepan, pahlawan dan diberitakan diapresiasi. Tapi pada saat kita ingin mengusulkan hal-hal yang memang spesifik untuk bangsa, para capres tidak hadir. Kita sayangkan,” lanjutnya.

Kata Harif, padahal seharusnya forum lima tahunan mengenai kesehatan bisa dijadikan salah satu upaya para capres untuk memberikan gagasan-gagasannya di bidang kesehatan.

“Ini sebenernya suatu kesempatan. Ini forum lima tahunan dan kita bisa mengusulkan dan sebagainya,” jelasnya.

Namun begitu, Ketua PPNI itu berharap diskusi yang dilakukan dapat menjadi masukan kepada paslon yang nantinya terpilih sebagai presiden dan wakil presiden yang baru.

Terpisah, Koordinator Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK) Moh. Adib Khumaid berharap walaupun tiga pasangan calon presiden tidak hadir secara fisik dalam forum diskusi tersebut, namun dapat menggunakan 11 poin strategis yang sudah dirumuskan untuk dijadikan acuan dalam isu-isu kesehatan.

“Kami sudah merumuskan juga ada 11 poin strategis yang itu perlu menjadi stressing (penekanan) utama bagi para pasangan calon dan calon wakil presiden,” ujar Adib.

Sejatinya Adib mengharapkan apa yang telah disampaikan oleh 11 organisasi profesi dan 8 asosiasi kesehatan ini dapat dijadikan perhatian oleh presiden terpilih nanti menjadi program prioritas utama dalam 100 hari kerja.

“Tidak hanya sekedar kita ingin mendengar visi-visinya saja, tapi apa yang disampaikan oleh para panelis, apa yang disampaikan oleh para pakar dan juga kami, 11 organisasi profesi dan 8 asosiasi kesehatan ini benar-benar menjadi highlight dan bukan tidak mungkin kita ingin itu menjadi satu program prioritas utama pada 100 hari untuk presiden terpilih nanti,” pungkasnya.

Dalam forum diskusi kesehatan ini, ketiga pasangan calon tidak hadir secara fisik. Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan hadir melalui zoom untuk memaparkan visi-misinya dalam isu kesehatan. Namun sayangnya, Anies yang sedang berada di Sorong itu tidak mengikuti diskusi dengan panelis dan diwakilkan oleh Tim Nasional (Timnas) AMIN.

Sementara, untuk pasangan calon nomor urut 2 baik capres-cawapres maupun timsesnya tidak memaparkan visi misi maupun berdiskusi dengan panelis dalam isu kesehatan ini.

“Dalam sesi kedua yang seharusnya dihadiri oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Pak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Rka namun nampaknya belum bersedia untuk menghadiri undangan namun tetap kami lanjutkan, mendengarkan aspirasi dari panelis dan aspirasinya akan ditampung saja dan nanti akan diserahkan oleh tim paslon nomor urut 2 melalui perwakilan panitia,” ujar moderator Rivana Pratiwi.

Selanjutnya, pasangan calon nomor urut 3 pemaparan visi-misi kesehatan sekaligus berdiskusi dengan panelis diwakilkan Tim Pemenangan Nasional (TPN). (Dian)

No More Posts Available.

No more pages to load.