Jakarta, ebcmedia – Saat ini media massa tengah dihadapkan lanskap geopolitik dan geostrategis menuju Indonesia Emas 2045.
Pada 2024 ini tema tersebut sangat relevan mengingat bahwa salah satu risiko yang bisa dilihat pada saat ini oleh semua pihak adalah bagaimana perkembangan dan langkah-langkah yang bisa diambil oleh Indonesia pada 2024.
Ada beberapa megatren atau beberapa trend geopolitik dan geostrategis yang bisa membentuk norma-norma yang mempengaruhi perkembangan intelektual ditahun 2024.
Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury mengatakan, “Selama ini kita mengenal multi polaritas. Dunia selama ini bisa kita lihat setelah perang dingin ditahun 90an dunia global lebih dikuasai oleh satu kekuatan geopolitik saja, tetapi kita lihat dengan adanya rivalitas geopolitik dalam beberapa hal dalam munculnya rivalitas kekuatan-kekuatan baru yang semakin memperluas pengaruhnya dalam isu global,serta beberapa negara yang membangun untuk realitas hubungan antar negara di 2024.”
“Kalau kita lihat Arab Saudi, Uni Emirat Arab akan menjadi pemain besar dalam perkembangan geopolitik yang terjadi di Timur Tengah terkait dengan apa yang terjadi di Israel,” ujarnya di Jakarta, Senin (19/2/2024).
Menurutnya, Indonesia juga perlu mendengarkan pentingnya suara negara berkembang dalam hal pembentukan agenda dan penyelesaian berbagai agenda global.
“Multipolaritas ini tidak hanya akan berdampak pada penyusunan di tingkat global, namun akan menaikan tren ekonomi yang sudah kita lihat beberapa tahun belakangan ini,” tandasnya.
Dunia, lanjutnya, pada saat ini juga menghadapi fragmentasi geoekonomi yang sejalan dengan alignment geopolitik tersebut. (Dhio)
