Jakarta,ebcmedia-Berbagai negara di Asia dilanda gelombangq panas (heat wave). Bahkan di Thailand suhu udara maksimum mencapai 52 derajat celcius.
Senior Forecaster Bandan Meteorologi, Klimatoligi dan Geofisika (BMKG), Muhammad Isral Yuliandri memastikan fenomena udara panas yang melanda di sebagian wilayah Indonesia beberapa hari terakhir bukan merupakan gelombang panas atau heatwave.
Indonesia memiliki karateristik fenomena yang berbeda, hanya dipicu oleh faktor pemanasan permukaan sebagai dampak dari siklus gerak semu matahari sehingga dapat terjadi berulang dalam setiap tahun.
Muhammad Isral menjelaskan puncak fenomena suhu panas akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia yang diprediksi akan terjadi pada Maret hingga Juni 2024. Hal itu diakibatkan adanya suhu matahari, yakni minimnya pertumbuhan awan dan minimnya hujan. Sehingga suhu udara pada siang hari hingga malam cenderung lebih panas dari periode sebelumnya.
“Fenomena suhu panas terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat adanya suhu matahari yang merupakan siklus yang biasa terjadi setiap tahun. Kondisi umum ini biasanya terjadi pada Maret hingga Juni, posisi berada tidak jauh dari lini ekuator yang sekarang ini berada di belahan bumi utara terus bergerak ke utara,” terang Muhammad Isral Yuliandri, Kamis (2/5/2024).
BMKG memprediksi wilayah Indonesia bagian Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Tenggara Barat akan cenderung memiliki suhu udara lebih panas. Sementara untuk wilayah DKI Jakarta diperkirakan mencapai suhu maksimum 35 derajat celcius.
“Wilayah Jawa Bali, Nusa Tenggara Timur terus Tenggara Barat menjadi wilayah yang diperkirakan memiliki suhu yang cenderung lebih tinggi dari wilayah lainnya. Sementara untuk Wilayah DKI Jakarta diperkirakan mencapai suhu maksimum 35 derajat celcius,” sambungnya.
BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan berbanyak minun air, kurangi aktivitas di luar ruangan dan menghindari sinar matahari ketika di terik panas matahari.
“Mengimbau kepada masyarakat untuk dapat menggunakan air bijaksana akibat curah hujan yang dapat menjadi sumber air, menjaga kondisi stamina tubuh, cairan tubuh memakai perlindungan dari sinar matahari dan menghindari sebisa mungkin aktivitas di luar ruangan dalam jangka waktu yang cukup lama akibat dari suhu panas terik dapat dirasakan,” terangnya. (Oby)