Sebelumnya, sejumlah guru honorer pada hari Senin kemarin mendatangi kantor LBH Jakarta yang berada di jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Kedatangannya tersebut bertujuan guna berkonsultasi terkait peristiwa pemecatan atau cleansing yang dialaminya di setiap sekolah negeri masing-masing.
Mereka menilai, pemecatan guru honorer dilakukan secara tiba-tiba melalui formulir digital.
Kepala Bidang Advokasi Guru dari Perhimupnan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri mengatakan sebagian besar guru honorer ini diberi tahu bahwa di minggu hari pertama masuk sekolah, merupakan hari terakhir mengajar dikarenakan guru honorer tidak diperbolehkan lagi ada sekolah-sekolah negeri.
“Secara tiba-tiba tanggal 5 Juli kemarin, kepala sekolah masing-masing sekolah di DKI Jakarta guru honorernya dipanggil oleh kepala sekolah untuk mengisi formulir cleansing guru honorer di satuan pendidikan, mereka sudah mengisi, setelah mengisi mereka diberitahu bahwa di Minggu pertama masuk sekolah itu adalah hari terakhir mereka mengajar, karena guru honorer sudah tidak boleh lagi ada di sekolah-sekolah negeri,dan ini sangat mendadak sekali,”terang Iman Zanatul Haeri.
Lbh Jakarta menghimbau agar para guru honorer,orang tua murid, hingga murid yang terdampak kebijakan cleansing ini untuk dapat mendatangi posko pengaduan di kantor LBH Jakarta.(OBY).
