Jakarta, ebcmedia – Generasi Z atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan Gen Z kerap meminjam uang untuk membeli barang demi mengikuti tren saat ini, istilah tersebut sering kali didengar dengan sebutan FOMO (Fear Of Missing Out).
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, fenomena ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia. ia menyebut banyak anak muda yang mulai terjepit utang demi bisa membeli produk trendy.
“Anak-anak muda mulai pada over indebtedness, kebanyakan utang. Karena terlalu pingin gaya. Pingin pakai baju baru, jam tangan baru yang kekinian,” ujar wanita yang kerap disapa Kiki tersebut di sela acara OECD/INFE-OJK Conference di The Westin Resort Nusa Dua Bali, Jumat (8/11/2024).Dikutip dari laman Liputan6.com
Ia mengungkapkan hal tersebut terjadi lantaran kemudahan teknologi dan anak-anak muda kerap melakukan pinjaman tanpa sepengetahuan orang tua.
“Kalau sekarang mereka sudah dengan jempolnya bisa berutang. Itu yang berbahaya. Saya banyak ketemu kalau edukasi ke daerah-daerah, ibu-ibu tuh bilang, jadi anaknya seolah-olah di rumah, tapi ternyata jempolnya ke mana-mana. Tahunya ketika debt collector dateng nagihin begitu,” ungkapnya.
Salah satu langkah penyelamatan, yakni dengan meminta para penyedia platform jasa keuangan ikut menggencarkan edukasi keuangan ke segala tingkat masyarakat.
“Dulu ibu-ibu, mindset orang tuh kalau keluarganya enggak bisa ngelola uang, ibunya disalahin. Anaknya enggak bisa sekolah karena anaknya boros, ibunya lagi disalahin. Jadi perempuan tuh juga harus kita didik dan seterusnya,” pungkas dia.
(Dhii)