Program MBG dan Sekolah Rakyat Dinilai Sri Mulyani Mampu Putus Rantai Kemiskinan

oleh
oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa berbagai program pemerintah seperti makan bergizi gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia. Menurutnya, meski Indonesia tidak mengalami kekurangan jumlah angkatan kerja, masalah utama justru terletak pada keterampilan dan mutu tenaga kerja.

Sri Mulyani menyebut bahwa kualitas pekerja sangat dipengaruhi oleh pemenuhan gizi dan akses pendidikan yang memadai. “Orang miskin enggak mungkin jadi entrepreneur ulet. Dia harus kesehatannya diperbaiki, gizinya diperbaiki, sekolahnya harus di-provide,” tegas Sri Mulyani saat berbicara dalam acara CNBC Economic Update 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (18/6).

Ia juga menyoroti pentingnya intervensi sejak dini agar tenaga kerja Indonesia dapat lebih produktif.

“Labor, kalau dia masa kecilnya stunting, kurang gizi, maka dia tidak akan pernah bisa menjadi labor yang produktif. Maka, kita mengintervensi dari mulai pemeriksaan kesehatan gratis, program anti-stunting … That’s necessary intervention, termasuk makanan bergizi (makan bergizi gratis/MBG),” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani membandingkan kualitas tenaga kerja nasional dengan lulusan universitas ternama dunia. Ia mengingatkan bahwa persaingan akan semakin berat jika masalah gizi dan pendidikan tidak segera diatasi. Menurutnya, anak-anak Indonesia yang tidak memperoleh gizi cukup atau tidak mendapat imunisasi sulit bersaing dengan lulusan kampus-kampus elite dunia.

“Presiden Prabowo (Subianto) menetapkan bahwa mereka yang tidak beruntung, anak-anak orang miskin, sekarang ditampung di dalam Sekolah Rakyat. Sehingga mereka mendapatkan fasilitas pendidikan yang tidak hanya sama, bahkan baik. Itu tidak hanya memotong tali kemiskinan, namun juga meng-empower mereka,” jelas Ani.

(Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.