Jakarta, ebcmedia – Dua orang jemaah haji 2023 asal Indonesia masih berada di Arab Saudi.
Jemaah yang tersisa tersebut dikarenakan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Hal itu disampaikan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief.
“Masih ada dua jamaah yang sakit di tanah Suci dan sebagian besar masih dirawat di ICU,” katanya.
Hilman menjelaskan, pihak Kemenag akan berusaha memulangkan jemaah haji yang sakit selama memang memungkinkan untuk naik pesawat.
Namun, dua jemaah yang sedang berada di ICU itu menurut Hilman bahkan tidak memungkinkan untuk dibawa pulang ke Indonesia.
“Jamaah itu akan dipulangkan ke Tanah Air jika memungkinkan untuk terbang. Bahkan duduk ataupun terbaru, kita juga selain penyu kursi roda diterbangkan dengan hasil khusus kita menyewa Reja korupsi sampai delapan,” ujarnya.
“Untuk diterbangkan dalam kondisi tidur pun tidak memungkinkan jadi Anda sudah bisa bayangkanlah,” tukasnya.
Saat ditanya penyakit apa yang dideritanya, Hilman tidak menjelaskannya lebih lanjut.
Ia hanya berharap dua jemaah yang sudah lanjut usia itu mendapat keajaiban serta bisa kembali ke Tanah Air dan berkumpul dengan keluarganya masing-masing
“Mudah-mudahan ada keajaiban yang bersangkutan masih bisa kembali ke tanah air,” terangnya.
Hilman juga menuturkan biaya dua jemaah yang sedang berada di ICU itu ditanggung oleh Kementerian Agama.
Sementara, untuk penyelenggaraan haji 2024 Kementerian Agama menjadikan istithaah kesehatan sebagai syarat pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) dan keberangkatan Jemaah Haji 2024.
Istithaah kesehatan menjadi salah satu poin rekomendasi dari hasil Mudzakarah Perhajian Indonesia Tahun 2023 yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 23 – 23 Oktober 2023 lalu.
Kemenag menyatakan Haji Ramah Lansia tahun 2023 banyak memberikan pelajaran tentang pentingnya melakukan persiapan yang lebih dini terkait kesehatan Jemaah Haji. (Dian)