Anies Singgung Demokrasi Buruk, Prabowo ‘Skakmat’ Ungkit Buku Lama Usung Anies Jadi Gubernur DKI Jakarta

oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto berkomentar ‘pedas’ soal Anies Baswedan yang menilai demokrasi di Indonesia menurun.

Awalnya, Anies mendapatkan pertanyaan dari panelis soal demokrasi, soal kepercayaan publik terhadap partai politik yang rendah serta kebijakan yang akan dilakukan untuk membenahi tata kelola partai.

Menanggapi hal itu, Anies menilai bukan hanya kepercayaan terhadap partai politik saja yang menurun tetapi juga proses demokrasi ikut anjlok belakangan ini.

“Saya rasa lebih dari sekadar partai politik, rakyat tidak percaya kepada proses demokrasi yang sekarang terjadi,” katanya saat debat perdana di Kantor KPU Jakarta, pada Selasa  (12/12/2023) malam.

Anies mengungkapkan  setidaknya ada tiga poin yang harus diperhatikan ketika berbicara soal demokrasi, yakni kebebasan berbicara, adanya oposisi yang bebas, dan proses pemilu.

Mendengar hal itu, Prabowo langsung flashback dengan sebuah momen di mana dirinya sebagai oposisi bisa mengusung Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Ia juga menambahkan apabila demokrasi tidak berjalan sesuai dengan yang disampaikan Anies, maka sebagai oposisi dirinya tidak akan bisa memenangkan posisi orang pertama di Jakarta.

“Mas Anies, Mas Anies, mengeluh tentang demokrasi ini dan itu, Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung bapak,” tegas Prabowo disusul riuhan penonton.

Prabowo juga menyinggung soal diktator yang ditujukan kepada Presiden Jokowi.

“Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur. Kalau Jokowi diktator, Anda tak mungkin jadi gubernur,” lanjutnya.

KPU menggelar debat pertama pada Selasa 12 Desember 2023. Debat tersebut dibagi menjadi 6 segmen di mana masing-masing segmen terdapat 3 pertanyaan.

Adapun tema debat pertama yang dihelat oleh KPU ini adalah pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Selama masa kampanye berlangsung dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 akan datang, KPU telah menjadwalkan lima kali debat capres-cawapres.

Debat pertama dilaksanakan pada 12 Desember 2023, debat kedua akan digelar pada 22 Desember 2023. Debat ketiga dan keempat akan dihelat pada tanggal 7 dan 21 Januari 2024. Debat terakhir akan dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2024.

Dalam rincian itu, debat capres akan dilakukan sebanyak tiga kali dan debat cawapres akan dilakukan sebanyak dua kali.

Selama debat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden diharuskan untuk hadir. (Dian

No More Posts Available.

No more pages to load.