Ekonomi Hijau Dipercaya Dapat Ciptakan 19,4 Juta Lapangan Kerja Baru

oleh
banner 468x60

Jakarta, ebcmedia – Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, transisi ekonomi hijau akan memberikan dampak positif dapat menyerap sebesar 19,4 juta penyerapan tenaga kerja dalam kurun waktu 10 tahun yang akan datang.

“Hasil modelling yang dilakukan menunjukkan adanya dampak positif dari ekonomi hijau dalam menciptakan beragam lapangan pekerjaan baru terutama di sektor yang berkaitan dengan transisi energi terbarukan,” kata Bhima di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2023).

Dalam acara Launching Policy Brief Greenpeace Indonesia dan Celios: Nasib Transisi Ekonomi Hijau di Tahun Politik, tersebut, Bhima menjelaskan bahwa setidaknya ada beberapa sektor yang berdampak besar seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan hingga 3,9 juta tenaga kerja.

Selain penambahan tenaga kerja, pendapatan masyarakat dalam proses transisi ekonomi hijau akan bertambah hingga Rp902,2 triliun.

“Pekerja di sektor konstruksi, perdagangan, dan industri pengolahan serta pertanian mendapat manfaat paling besar dari transisi ekonomi hijau,” lanjut Bhima.

“Artinya, kalau kita mau mendorong konsumsi rumah tangga lebih tinggi, berarti pendapatan masyarakatnya juga harus meningkat signifikan,” tukasnya.

Menurut Bhima, setidaknya ada beberapa faktor yang membuat Celios bersama Greenpeace mendesak pemerintah untuk beralih ke ekonomi hijau.

Pertama, ketergantungan pada ekonomi ekstraktif menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif, risiko lingkungan yang tinggi dan beban biaya kesehatan yang meningkat dalam jangka panjang.

Kedua, komitmen Indonesia dalam mencapai pendapatan per kapita yang setara dengan negara maju perlu sejalan dengan komitmen mencapai Net Zero Emission 2050.

Ketiga, kontribusi dari sektor pertambangan dan penggalian terhadap perekonomian relatif kecil secara nasional.

Keempat, momentum Pemilu 2024 dan pembahasan RPJMN 2025-2029 membuka ruang bagi reformasi dan percepatan untuk beralih ke ekonomi hijau yang lebih berkelanjutan.

Dilansir dari website ppsdmaparatur.esdm.go.id, ekonomi hijau merupakan sebuah gagasan ekonomi yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial  masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan.

Dengan kata lain, Ekonomi Hijau ini dapat juga diartikan perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbondioksida terhadap  lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial. (Dian)

No More Posts Available.

No more pages to load.