Jakarta, ebcmedia – Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan visi-misi program kerjanya dalam debat kedua cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat (22/12/2023) malam.
Dalam penyampaian visi-misinya, Gibran bertekad untuk melanjutkan hilirisasi di berbagai bidang salah satunya adalah bidang tambang, pertanian, perikanan, hingga digitalisasi.
“Lalu apa agenda ke depan? Kita akan lanjutkan hilirisasi. Bukan hanya hilirisasi tambang saja, tetapi hilirisasi pertanian, hilirisasi perikanan, hilirisasi digital dan lain-lain,” kata Gibran pada debat kedua cawapres 2023 di Jakarta Convetion Center, GBK, Jakarta Pusat.
Selain melanjutkan hilirisasi, pemerataan pembangunan menjadi fokus Gibran dengan menggenjot ekonomi kreatif dan UMKM yang ada di seluruh Indonesia. Putra sulung Joko Widodo itu menilai 64 juta UMKM yang dimiliki Indonesia itu mampu menyumbangkan sebesar 61% untuk PDB (Produk Domestik Bruto).
“Kita lanjutkan juga pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawa sentris kita genjot terus ekonomi kreatif juga UMKM kita punya 64 juta UMKM yang menyumbangkan 61% untuk PDB Jika empat langkah tadi bisa kita penuhi insya Allah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan,” lanjutnya.
Sebelumnya, Gibran sebagai cawapres yang menyampaikan visi-misi program urutan pertama itu mendorong agar Indonesia bisa keluar dari posisi middle imcome trap dengan cara harus mampu menaikkan nilai tambah di dalam negeri di tengah gempuran resesi global, perang dagang, dan konflik geopolitik.
Klaim gagasan mengenai keberlanjutan, percepatan, dan penyempurnaan itu akan didukung Gibran dengan menyiapkan anak-anak muda yang ahli di berbagai bidang.
“Kita akan siapkan anak anak muda yang ahli Interfi sial intelejen anak anak muda yang ahli blok kain anak anak muda yang ahli robotik Anak-anak muda yang ahli perbankan syariah anak anak muda yang ahli kripto narasi besar di sini adalah keberlanjutan percepatan dan penyempurnaan,” pungkasnya.
Dalam debat kedua cawapres ini, KPU menggelar debat dengan tema Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan. (Dian)
